Kini guru TIK bisa tersenyum walaupun kita berjuang dalam organisasi yang berbeda. Pak Tatang berada di komunitas guru TIK PGRI dan pak Imron berada di forum guru TIK Nasional. Mereka hadir di acara Kemdikbudristek untuk menata kembali organisasi profesi guru. Pengurus organisasi profesi guru boleh berbeda tapi tujuan kita harus sama. Kita harus berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa agar mampu menciptakan pemimpin masa depan.
Ada sosok pejuang TIK dari Solo yang saya kagumi komitmen beliau untuk mengembalikan mata pelajaran TIK dan sekarang beliau sudah pensiun. Sekarang beliau mengelola peralatan sewa kursi dan sound sistem untuk mereka yang memerlukan peralatan tersebut. Namanya Tri Budi Harjo dan kami menyebutnya dengan panggilan Akitri. Beliau sekarang masih menjabat sebagai wakil ketua Kogtik PGRI.
Kami guru TIK sangat mendukung adanya program pembatik dari Kemdikbudristek dan sudah saatnya semua guru menguasai TIK.
Kurikulum 2013 telah menghapus mata pelajaran TIK dan menggantinya dengan mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Banyak guru TIK terpaksa mengajar prakarya.
Ternyata mata pelajaran prakarya lemah naskah akademiknya. Kami baru mengetahuinya setelah menghadap bapak Muhadjir Effendy sebagai mendikbud yang meminta kita untuk membuat naskah akademik informatika. Kami mengajak dosen perguruan tinggi untuk membuat naskah akademiknya.
Rapat kerja nasional kami gelar di wisma Handayani Jakarta Selatan. Waktu itu Omjay meminta bapak Haris Iskandar yang merupakan pejabat di Kemdikbud untuk membantu perjuangan guru TIK se-Indonesia. Alhamdulillah beliau siap membantu menyiapkan tempat dan konsumsi rakernas.