Selamat pagi semuanya. Selamat menikmati mentari pagi di kota Jakarta yang indah. Pagi ini saya sudah berada di sekolah. Hari ini ada rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas siswa kelas 7 dan 8 SMP Labschool Jakarta.
Hari ini adalah tanggal ganjil. Saya harus tiba di sekolah sebelum pukul 06.00 wib. Supaya tidak terkena aturan ganjil genap di DKI Jakarta yang dimulai pukul 06.00 sampai 10.00 wib. Polisi yang baik hati sudah menunggu di bawah jalan tol menuju Rawamangun.
Sambil menunggu kawan-kawan guru lainnya, saya membuka Kompasiana. Ada informasi penting dari pengelola kompasiana. Ada berbagai kategori dan sub kategori yang ditambah dan dimerger. Alhamdulillah kategori edukasi yang biasa saya pilih masih belum banyak berubah.
Wow sudah 14 tahun saya ngontrak di Kompasiana. Tak terasa tetap setia bersama Kompasiana. Pernah ditegur admin Kompasiana dan tulisan saya dihapus. Itu karena tidak sesuai dengan aturan konten kompasiana. Saya menerima dengan lapang dada. Mesin canggih di Kompasiana akan dengan selektif memilih tulisan yang original.
Nah, oleh karena itu saya berusaha menulis dari hasil pemikiran sendiri. Tidak copas sana sini tanpa mencantumkan sumbernya. Saya akan berusaha menulis dari apa yang saya sukai dan kuasai.
Kalau sudah banyak tulisannya di Kompasiana, bisa dijadikan buku bermutu. Semalam, pak Yulius Roma dari tanah Toraja Sulawesi Selatan memberikan materi langkah menyusun buku secara sistematis. Tulisan kita di kompasiana bisa dirajut menjadi buku. Alhamdulillah semalam saya dapat ilmunya untuk membuat buku secara sistematis.
Kompasiana memang terus bertumbuh. Seperti tanaman di kebun Oma. Pohon ketimun sudah mulai menjalar kemana-mana. Semoga bisa segera berbuah dan bisa dinikmati buah ketimunnya.Â
Begitulah Kompasiana. Saya sekarang sudah menikmati buah dari menulis di Kompasiana. Inovasi yang tiada henti di Kompasiana membuat saya belajar karenanya. Saya diajak untuk menjadi konten kreator yang kreatif dan inspiratif.Â
Saya mendulang pembaca yang terus bertambah setiap harinya. Kalau sudah begitu, tinggal menunggu saja K-rewards dari kompasiana. Uang gopay pun bertambah dan membuat anda semakin semangat dalam menulis. Konsistensi dalam menulis sangat diperlukan bila ingin mengenal kompasiana dan pernak-pernik yang dibuatnya.
Seperti hari kemarin di sekolah kami. Semua guru dan karyawan diundang untuk makan siang sekaligus acara perpisahan koordinator tingkat kelas 9 yang anak-anak mereka sudah lulus dari SMP Labschool Jakarta. Kami semua bergembira dan berjoget bersama.
Saya pun mendapatkan doorprize penanak nasi yang sedang kami butuhkan di rumah. Istri senang mendapatkan barangnya. Pas dibutuhkan pas ada barangnya.
Begitu juga kalau kita menulis di Kompasiana. Seringkali ada kejutan atau doorprize dari sponsor yang membuat kompasianer semakin senang menulis. Sayapun mengajak kawan-kawan guru untuk menulis di Kompasiana. Harapannya hanya satu. Guru Indonesia menjadi blogger ternama.
Saat diajak makan siang bersama orang tua siswa kelas 9, pak Kasdi yang berada di sebelah kanan saya diminta untuk bergoyang dan berjoget bersama. Namun beliau menolaknya secara diplomatis.Â
"Lebih baik saya disuruh ceramah daripada berjoget atau bernyanyi." Katanya.
Di Kompasiana kita bertemu dengan orang lain yang memiliki multi talenta. Mereka menulis dengan gaya bahasa yang tidak biasa. Itulah mengapa bila kopdar dengan mereka selalu menyenangkan. Mereka adalah orang-orang yang pandai bergaul di dunia nyata dan di dunia maya.
Kompasiana menyatukan hati kita semua untuk menulis jurnalisme warga biasa. Untuk itulah kompasiana selalu berinovasi memberikan layanan terbaik untuk anggotanya. Kami perkirakan jumlah anggotanya akan terus bertambah. Sponsor besarpun akan segera meliriknya.
Salam blogger persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H