Kesempatan itu tidak disia-siakan. Anak dan istri langsung ke rumah ibu Aryo. Suaminya belum lama meninggal karena covid-19. Keluarga yang dulunya lengkap, sekarang hilang satu orang. Sedih mendengar kabar pak Aryo meninggal. Padahal kami sempat ngobrol lama di masjid setelah sholat Jumat.
Lama juga menunggu mereka di rumah bu Aryo. Saya iseng menguplod gambar gorengan yang ada di ruang guru kemarin di WA Group keluarga. Perut sudah bunyi karena lapar, dan di rumah ternyata tidak masak nasi. Hujan turun dengan deras di Jatibening, Bekasi.
Setelah ngobrol lama dengan ibu Aryo di rumahnya, istri dan anak-anak mengajak makan malam di rumah makan Kampung Kecil yang terletak di jalan Dr. Ratna nomor 27 yang posisinya di depan POM Bensin Pertamina. Tapi sayang, hujan turun sangat deras sekali sehingga muncul genangan air di jalan depan rumah. Istri ingin merayakan hari ultahnya di kampung kecil. Ceritanya dapat anda baca di sana.
Omjay langsung menyalakan mobil, di jalan depan rumah masih ada genangan air sedikit. Omjay meminta mereka langsung masuk mobil sehingga kaki mereka tidak basah kena air. Omjay membuka google map, hanya 3 menit menuju lokasi. Namun, karena banyak genangan air di sekitar perumahan kami, akhirnya kami ambil jalan memutar untuk menghindari genangan air.
Alhamdulilah sampai lokasi pas adzan maghrib. Kami sholat berjamaah di rumah makan lesehan kampung kecil. Intan, Alda, dan Berlian sengaja mengambil tempat dekat kolam ikan. Omjay sendiri langsung pergi ke Mushollah untuk sholat maghrib.
Paket nasi dan lauk pauk di rumah makan lesehan Kampung Kecil Jatibening yang berada di jalan Dr. Ratna Nomor 27 RT. 01 RW 01 Jatibening, Pondok Gede, Bekasi ini tidak terlalu mahal. Jadi sangat cocok untuk makan bareng keluarga tercinta. Rata-rata harganya 30K dan sangat pas di kantong keluarga kecil kami.