Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berkunjung ke Masjid Raya Bandung

8 Mei 2022   18:57 Diperbarui: 8 Mei 2022   20:03 2379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu 8 Mei 2022 pukul 14.00 WIB Omjay berkunjung ke masjid raya Bandung. Letak masjid ini di sebelah alun-alun kota Bandung yang terletak di jalan Asia Afrika Bandung. Banyak jamaah datang dari berbagai kota di Indoensia.

Dokpri
Dokpri

Setelah menitipkan sandal dan ambil air wudhu, omjay langsung ke ruang utama masjid. Di sana Omjay sholat Sunnah tahiyatul masjid dua rakaat dan berdoa kepada Allah, semoga bisa kembali ke masjid raya Bandung Jawa Barat. Juga bisa sekaligus wisata religi ke masjid yang makmur ini.

Sudah 2 tahun lamanya, Omjay tidak pergi ke masjid raya Bandung ini. Sayang sekali, 2 menara masjid di masjid raya ini masih ditutup untuk umum. Jadi belum bisa melihat kota Bandung dari bagian utara dan selatan. Tadi salah satu pengurus masjid cerita, masih belum diizinkan dibuka oleh bapak Walikota Bandung.

Dokpri
Dokpri

Di bagian halaman belakang masjid sudah banyak orang datang dari jauh untuk sholat berjamaah. Sambil menunggu waktu ashar, saya berkeliling masjid raya yang indah ini. Masjidnya sangat luas dan banyak sekali jamaah yang datang ke masjid raya ini.

Kotak infaq masjid raya Bandung (dokpri)
Kotak infaq masjid raya Bandung (dokpri)

Di dalam masjid banyak diletakkan kotak infaq masjid. Pengurus masjid juga menyiapkan barcode untuk jamaah yang akan mengirimkan sebagian rezekinya. Cukuo klik barcode dengan ponsel, anda sudah bisa memberikan donasinya.

Kode barcode masjid raya Bandung (dokpri)
Kode barcode masjid raya Bandung (dokpri)

Saya belum menemukan kode barcode di masjid Raya ini sebelum pandemi covid19. Inovasi yang dilakukan pengurus masjid raya Bandung patut diberikan dua jempol. Pengelolaan amsjid yang baik dan terbuka harus terus dilakukan agar masjid semakin makmur.

Dokpri
Dokpri

Di bagian belakang juga disiapkan tempat acara untuk pengajian. Di lantai 2 juga disiapkan untuk jamaah sholat hari raya idul fitri dan idul adha. Selama bulan Ramadhan kemarin, Omjay belum sempat mengunjungi masjid Raya ini. Padahal tidak terlalu jauh dari rumah Omjay di Pasir Koja, Bandung.

Dokpri
Dokpri

Di bagian bawah ada spanduk informasi dari polsek Regol kota Bandung. Intinya polisi meminta jamaah untuk berhati-hati selama berada di wilayah masjid raya. Sebab ada jamaah yang barangnya hilang di saat ambil air wudhu. Tidak semua orang baik, datang ke masjid Raya. Masih saja ada orang yang jahat mengambil barang orang lain yang bukan haknya.

Omjay di masjid raya Bandung (Dokpri)
Omjay di masjid raya Bandung (Dokpri)

Di dalam masjid Bandung, raya omjay memotret bagian dalam masjid yang lantainya sudah dibersihkan oleh pengurus masjidnya. Omjay hitung masjid ini bisa menampung ribuan jamaah masjid. Saat sholat idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah yang baru lalu, masjid ini banyak didatangi para jamaah yang merupakan warga kota Bandung.

Es kelapa muda (Dokpri)
Es kelapa muda (Dokpri)
Setelah sholat ashar berjamaah, Omjay mampir sebentar ke tukang es kelapa muda yang ada di sekitar masjid raya. Alhamdulillah nikmat sekali rasa es kelapanya. Harganya cuma lima ribu rupiah saja. Tukang Es Kelapa cerita, kalau dia tinggal di gang Pak Oyon dan membawa gerobak dorongnya ke sekitar masjid Raya ini.

Dokpri
Dokpri

Sambil duduk dan menikmati es kelapa muda, omjay memperhatikan seorang pengemis yang bertubuh kerdil. Banyak orang yang lewat memberikan sedekahnya. Kita memang harus menyayangi orang miskin. Itulah pesan dan perintah nabi Muhammad Saw.

Pengemis buta (Dokpri)
Pengemis buta (Dokpri)

Omjay juga memotret ibu pengemis buta yang sedang mengamen di jalan Dewi Sartika. Omjay berikan sedikit sedekah untuk mengapresiasi suaranya yang merdu.

Dokpri
Dokpri

Di jalan Dewi Sartika Bandung banyak sekali orang berlalu lalang. Mereka ada yang sengaja berbelanja di pusat perbelanjaan yang ada di kota Bandung. Ada banyak pedagang di sepanjang jalan ini.

Dokpri
Dokpri

Omjay membeli topi dan masker di sepanjang jalan ini. Omjay melihat banyak sekali pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya. Mulai dari makanan dan minuman, sampai pakaian dan aksesoris lainnya. Sekitar masjid raya Bandung banyak sekali orang yang menjemput rezekinya masing-masing.

Omjay pulang dari masjid Raya tidak naik angkot atau bus damri. Omjay sengaja jalan kaki melewati jalan terusan pasir koja hingga terus ke jalan Jamika. Sepanjang jalan Omjay temui pengemis jalanan. Uang yang tadinya untuk naik angkot, omjay berikan kepada para pengemis yang Omjay temui. Semoga bermanfaat walaupun jumlahnya tidak banyak.

Salam blogger persahabatan

Omjay 

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay (dokpri)
Omjay (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun