Saya belum menemukan kode barcode di masjid Raya ini sebelum pandemi covid19. Inovasi yang dilakukan pengurus masjid raya Bandung patut diberikan dua jempol. Pengelolaan amsjid yang baik dan terbuka harus terus dilakukan agar masjid semakin makmur.
Di bagian belakang juga disiapkan tempat acara untuk pengajian. Di lantai 2 juga disiapkan untuk jamaah sholat hari raya idul fitri dan idul adha. Selama bulan Ramadhan kemarin, Omjay belum sempat mengunjungi masjid Raya ini. Padahal tidak terlalu jauh dari rumah Omjay di Pasir Koja, Bandung.
Di bagian bawah ada spanduk informasi dari polsek Regol kota Bandung. Intinya polisi meminta jamaah untuk berhati-hati selama berada di wilayah masjid raya. Sebab ada jamaah yang barangnya hilang di saat ambil air wudhu. Tidak semua orang baik, datang ke masjid Raya. Masih saja ada orang yang jahat mengambil barang orang lain yang bukan haknya.
Di dalam masjid Bandung, raya omjay memotret bagian dalam masjid yang lantainya sudah dibersihkan oleh pengurus masjidnya. Omjay hitung masjid ini bisa menampung ribuan jamaah masjid. Saat sholat idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah yang baru lalu, masjid ini banyak didatangi para jamaah yang merupakan warga kota Bandung.
Setelah sholat ashar berjamaah, Omjay mampir sebentar ke tukang es kelapa muda yang ada di sekitar masjid raya. Alhamdulillah nikmat sekali rasa es kelapanya. Harganya cuma lima ribu rupiah saja. Tukang Es Kelapa cerita, kalau dia tinggal di gang Pak Oyon dan membawa gerobak dorongnya ke sekitar masjid Raya ini.
Sambil duduk dan menikmati es kelapa muda, omjay memperhatikan seorang pengemis yang bertubuh kerdil. Banyak orang yang lewat memberikan sedekahnya. Kita memang harus menyayangi orang miskin. Itulah pesan dan perintah nabi Muhammad Saw.