Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Camar Omjay di Hari Keduapuluh Dua Puasa

25 April 2022   05:04 Diperbarui: 25 April 2022   08:26 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Ramadhan di hari keduapuluh dua puasa adalah teruslah bergerak dan bertumbuh seperti tanaman. Semakin bertumbuh dan berkembang semakin terlihat manfaatnya. 

Ada yang menghasilkan buah di dalam tanah dan ada yang menghasilkan buah di atas tanah. Begitu juga manusia. Ada yang manfaatnya terlihat dan ada yang tak terlihat. Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat buat orang lain.

Dokpri
Dokpri

Malam ini Omjay sholat isya dan tarawih di masjid jami al Islam Bandung. Jamaah sholat isya dan tarawih berjamaah nampak sudah mulai berkurang. Orang sudah mulai malas sholat isya dan tarawih di masjid. Padahal shalat berjamaah itu pahalanya 27 kali lipat dari pada sholat sendirian.

Pulang dari sholat isya dan tarawih berjamaah Omjay langsung pulang ke Bekasi bersama istri. Besok hari senen masih masuk sekolah dan mengajar di kelas 8C SMP Labschool Jakarta.


Kemarin selama 2 hari berada di Garut dan Bandung. Pulang kampung rasanya indah sekali. Bisa melihat kebun dan merasakan hasil kebun di kampung. Suasana pegunungan dan hamparan sawah yang hijau membuat semakin indah wajah desaku.

Indahnya wajah desaku/dokpri
Indahnya wajah desaku/dokpri

Udara dingin dan makanan yang enak selalu tersedia di saat berbuka. Teteh istri pak Tete membuatkan kami sambal cibiuk yang terkenal.

Dokpri
Dokpri

Sambal Cibiuk Garut kami bawa untuk buka puasa di Bandung. Sudah ada sayur kacang dan ayam goreng Kentucky. Tinggal sambalnya yang belum ada. Kakak ipar saya minta dibuatkan sambalnya sebelum pulang kembali ke kota Bandung.

Dokpri
Dokpri

Para petani sedang menjemur gabah ketika kami datang ke cibiuk Garut. Ternyata tidak mudah proses menjadi beras. Selama ini kita tinggal makan saja. Berkat jasa para petani kita dapat makan nasi enak dan lezat untuk makan sehari-hari.

Dokpri
Dokpri

Saya sendiri sempat mampir ke toko alat pertanian dan membeli bibit tanaman. Rencana akan saya tanam di rumah Oma. Saya juga membeli sepatu bot untuk dipakai saat berkebun. Kang Deden melayani kami dengan sepenuh hati.

Dokpri
Dokpri

Isi tokonya lengkap sekali. Mulai dari pupuk, bibit tanaman sampai perlengkapan pertanian. Kami membeli sepatu bot dan bibit tanaman. Rencana habis lebaran saya akan menanam terong dan cabe. Saya sedang menyalurkan hobi saya berkebun di rumah Oma.

Dokpri
Dokpri

Selain itu, saya juga mau menanam buah labu. Kemarin dapat bibit bagus dari Mang Ahmad. Kami dapat banyak oleh-oleh dari Tegal panjang Garut. Tanahnya subur sekali dan saya minta dibawakan sekarang tanah dari Tegal panjang Garut.

Dokpri
Dokpri

Mang Ahmad juga memetik buah alpukat untuk kami bawa pulang. Seneng sekali melihat hasil berkebun yang sudah bisa dipetik langsung dari pohonnya. Cara metik ya juga pakai galah yang memang dibuat agar buah uang dipetik tidak jatuh ke tanah.

Dokpri
Dokpri

Kami juga mendapatkan oleh-oleh buah pepaya yang sudah masak. Sampai rumah tinggal dipotong-potong dan dimakan. Saya melihat buah pepaya yang masih berada di pohonnya.

Dokpri
Dokpri

Senangnya tinggal di kampung kalau sedang panen. Semua yang dibutuhkan tinggal metik saja. Apa yang kita panen adalah jerih payah para petani yang dengan sabar memelihara tanaman agar tumbuh subur dan tidak terkena virus atau penyakit tanaman. Kalau tanaman atau pohon mau berumur panjang, maka harus dirawat dan dipelihara dengan baik. Begitulah nasehat mang Ahmad.

Dokpri
Dokpri

Mang Ahmad memberikan saya pohon strawberry yang akan saya tanam di Bekasi. Sudah mulai ada buahnya. Tanaman itu tumbuh subur walaupun hanya pakai pot bekas plastik minyak goreng.

Dokpri
Dokpri

Senang sekali bisa memetik buah labu langsung dari pohonnya. Selama ini saya hanya membelinya dari pasar atau supermarket. Saya dibawakan sekarung buah labu. Semoga bisa saya makan bersama lalapan lainnya.

Dokpri
Dokpri

Pohon labu tumbuh subur di kebun Mang Ahmad. Beliau sangat telaten memelihara dan merawat tanamannya. Hasil kebunnya Alhamdulillah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dokpri
Dokpri

Saya sempat membuat konten video di YouTube. Alhamdulillah jumlah subscribe saya di YouTube bertambah dan sudah lebih dari 1000 subscribe.


Banyak sekali oleh-oleh saya bawa pulang ke rumah. Kalau saja sudah libur panjang, pasti saya betah berada di kampung. Suasana kampung itu tenang dan kita semakin dekat dengan alam.

Demikianlah sedikit kisah Omjay selama berlibur di kampung selama bulan Ramadhan ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Mari kita isi waktu kita dengan kegiatan yang bermanfaat selama bulan Ramadhan.

Salam Blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay
Omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun