Proses pembelajaran Informatika berpusat pada peserta didik (student-centered learning) dengan prinsip pembelajaran berbasis inkuiri (inquiry-based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), dan pembelajaran berbasis projek (project-based learning). Guru dapat menentukan tema atau  kasus  sesuai  dengan  kondisi  lokal,  terutama tema atau kasus tentang analisis data.
Mata pelajaran Informatika dilaksanakan secara inklusif bagi semua peserta didik di seluruh Indonesia, sehingga pembelajarannya dapat menggunakan komputer (plugged) maupun tanpa komputer (unplugged).Â
Pembelajaran Informatika mendukung kemampuan peserta didik dalam mengekspresikan kemampuan berpikir secara terstruktur dan pemahaman aspek sintaksis maupun semantik dalam Bahasa, membentuk kebiasaan peserta didik untuk berpikir logis dalam Matematika, serta kemampuan menganalisis dan menginterpretasi data dalam Sains.
Mata pelajaran Informatika berkontribusi terhadap  Profil  Pelajar Pancasila (PPP) dalam memampukan peserta didik  menjadi  warga yang bernalar kritis, mandiri, kreatif melalui  penerapan  berpikir komputasional; serta menjadi warga  yang  berakhlak  mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong melalui Praktik Lintas Bidang (core practices) untuk menghasilkan artefak komputasional yang dikerjakan secara berkolaborasi  dalam  kerja  kelompok  baik  secara luring maupun daring dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.Â
Kemampuan bekerja mandiri dan  berkolaborasi  secara daring merupakan kemampuan  penting  sebagai  anggota  masyarakat abad ke-21. Peserta didik  diharapkan  dapat  menjadi  warga  digital (digital citizen) yang beretika dan mandiri dalam berteknologi informasi, sekaligus menjadi warga dunia (global citizen) yang  beriman  dan bertakwa kepada Tuhan YME.
Mata pelajaran Informatika mengintegrasikan kemampuan berpikir komputasional, keterampilan menerapkan pengetahuan Informatika, serta pemanfaatan teknologi (khususnya TIK) secara tepat dan bijak sebagai objek kajian dan alat bantu untuk menghasilkan solusi efisien dan optimal dari persoalan yang dihadapi masyarakat dengan menerapkan rekayasa dan prinsip keilmuan Informatika. Elemen mata pelajaran Informatika saling terkait satu sama lain membentuk keseluruhan mata pelajaran Informatika sebagaimana diilustrasikan pada gambar bangunan Informatika di bawah ini.
Keterangan:
- TIK: Teknologi Informasi dan KomunikasiÂ
- SK: Sistem KomputerÂ
- JKI: Jaringan Komputer dan InternetÂ
- AD Â : Analisis DataÂ
- AP : Algoritma dan Pemrograman  Â
- DSI : Dampak Sosial Informatika
- BK: Berpikir Komputasional
- PLB: Praktik Lintas Bidang
Gambar Bangunan Informatika di atas adalah bangunan materi Mata pelajaran Informatika terdiri atas delapan elemen yang digunakan di Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII dan IX SMP/MTs/Program Paket B).
Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami dampak dan menerapkan etika sebagai warga digital, memahami komponen, fungsi, cara kerja, dan kodifikasi data sebuah komputer serta proses kodifikasi dan penyimpanan data dalam sistem komputer, jaringan komputer, dan internet, mengakses, mengolah, dan mengelola data secara efisien, terstruktur, dan sistematis, menganalisis, menginterpretasi, dan melakukan prediksi berdasarkan data dengan menggunakan perkakas atau secara manual, menerapkan berpikir komputasional secara mandiri untuk menyelesaikan persoalan dengan data diskrit bervolume kecil dan mendisposisikan berpikir komputasional dalam bidang lain, mengembangkan atau menyempurnakan program dalam bahasa blok (visual), menggunakan berbagai aplikasi untuk berkomunikasi, mencari, dan mengelola konten informasi, serta bergotong royong untuk menciptakan produk dan menjelaskan karakteristik serta fungsi produk dalam laporan dan presentasi yang menggunakan aplikasi.