Yth Bapak Presiden Joko Widodo yang saya Cintai dan Banggakan.
Selamat Pagi pak, Selamat Siang pak, Selamat Sore pak, dan Selamat Malam pak Jokowi.
Saya tidak tahu, apakah bapak sempat membaca surat saya ini. Tapi saya yakin seyakin-yakinnya bapak pernah membaca kompasiana. Sebab berkat aktif menulis di kompasiana, saya dan kawan-kawan bisa bertemu secara langsung dengan bapak presiden Jokowi di istana negara.
Izinkan saya menulis surat terbuka untuk bapak. Semoga bapak masih sempat membaca tulisan saya ini disela-sela kesibukan bapak yang luar biasa. Saya mewakili blogger Kompasiana ingin sekali diundang makan siang kembali oleh bapak Presiden. Kita ingin ngobrol santai kembali. Terutama masalah isu-isu terkini.
Saya melihat dengan mata kepala sendiri kalau bapak makannya sedikit sekali. Beda dengan kami, yang isi piringnya membumbung tinggi. Apalagi melihat makanan lezat di depan mata kami. saya pernah menuliskannya di sini.
Saya tak bisa menulis surat yang panjang seperti bapak Prof. Denny Indrayana . Saya menyalinnya di blog Welcome to Labschool Jakarta: surat terbuka untuk bapak jokowi (wijayalabs.blogspot.com)Â
Saya hanyalah seorang guru di SMP Labschool Jakarta yang ingin kembali diundang bapak ke Istana Merdeka. Saya ingin ada 100 orang kompasianer aktif diundang kembali oleh presiden republik Indonesia.
Kita ngobrol santai saja pak seperti dulu. Bapak Jokowi pasti sudah pusing memikirkan permasalahan bangsa. Kita bisa menyanyi bersama dan ngobrol lagi seperti biasa. Tak ada lagi jarak antara rakyat dan presidennya.
Saya hanya mau ngobrol dan bicara tentang kuota internet. Semua sekolah mohon diberikan akses internet cepat. Baik sekolah negeri maupun swasta. Kami bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan menyenangkan. Dari Aceh hingga Papua, kita saling terkoneksi internet cepat. Itulah yang telah bapak lakukan selama pemerintahan bapak. Terima kasih bapak Presiden Jokowi.
Setelah menimbang sedalam lautan, saya memilih menulis dan mengirimkan surat terbuka ini di kompasiana, ketimbang menulis surat secara tertutup. Saya takut surat saya tak pernah sampai dibaca oleh Bapak Presiden Jokowi.
Tentu menulis di kompasiana ini ada risikonya. Surat terbuka ini akan dibaca lebih banyak orang, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Semoga surat terbuka ini sampai kepada bapak Jokowi serta berkenan pula Bapak membaca suara hati kami para blogger Kompasiana.Â
Ketimbang saya menulis surat secara tertutup, lalu saya kirimkan lewat JNE, saya khawatir hanya sampai di meja sekretariat presiden. Nah yang seperti ini terus terang saya kurang menyukainya. Dengan menulis di kompasiana, saya yakin akan sampai ke mata Bapak untuk disimak dan pada akhirnya kita bisa bertemu kembali. Siapa tahu ada di antara kami yang membawa pulang sepeda setelah menjawab nama-nama ikan. Seperti video anak SD yang viral ketika ditanya nama-nama ikan.
Saya dan kawan-kawan kompasiana hanya ingin melihat bapak presiden Jokowi tersenyum dan tertawa. Kita tertawa bareng lagi di istana negara. Kita foto bersama dan mendapatkan tandatangan bapak Jokowi yang unik dan susah dipalsu. Kita bernyayi bersama dan tertawa bersama kembali di istana negara. Seperti kawan-kawan artis yang bertemu bapak di Istana negara. Senang sekali melihat bapak tertawa dan tersenyum lebar.
Itu saja surat terbuka saya untuk bapak presiden Jokowi yang baik hati. Pesan saya, jangan menunda pemilu pak Presiden Jokowi. Biarkan tetap berjalan lancar di tahun 2024. Sudah saatnya bapak fokus saja untuk menjalankan amanah yang diberikan dan memenuhi janji kampanye bapak di pemilihan presiden yang sudah bapak lewati.
Sehat selalu bapak presiden Jokowi. Semoga ada undangan kembali untuk blogger Kompasiana. Semoga admin kompasiana juga mengirimkan surat resminya. Terima kasih bapak Presiden Jokowi. Sudah membaca surat terbuka saya ini.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
