Pagi ini saya membaca topik pilihan kompasiana. Saya membacanya sambil mengikuti kegiatan Pra Saksi di SMP Labschool Jakarta. Saksi adalah singkatan dari Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa Indonesia. Sebuah kegiatan yang mengajak siswa untuk menjadi pemimpin masa depan. Bapak Asdi Wiharto, kepala sekolah kami baru saja memberikan sambutan.
Dari mulai SMP, anak-anak Labschool sudah diarahkan mau kemana setelah lulus SMP dan SMA. Termasuk juga anak kandung saya sendiri. Berlian dulu sekolah di SMA Labschool Jakarta. Sebuah sekolah swasta yang ada di Jakarta Timur. Dulu anak kedua saya (Berlian) sempat bingung juga. Mau pilih jurusan apa ya setelah lulus SMA?
Berlian sempat bingung, mau ambil fakultas hukum atau ekonomi ya? Omjay arahkan mengambil jurusan hukum, karena cita-citanya mau jadi jaksa. Tapi Berlian juga ingin menjadi seorang ekonom, dan ingin memilih jurusan akuntansi.
Akhirnya, setelah semua proses dilalui, Berlian mengambil jurusan Hukum dan kuliah di salah satu universitas di kota Bandung. Oleh karena itu, omjay mengajak adik-adik yang ingin kuliah di perguruan tinggi, silahkan dibaca persyaratan UTBK-SB MPTN 2022 di sini.
Sekedar berbagi pengalaman. Omjay teringat kembali sewaktu lulus dari sekolah tehnik menengah (STM). Omjay bingung sat itu. Mau langsung bekerja atau kuliah di perguruan tinggi. Alhamdulillah Omjay diterima di perusahaan Jepang yang bernama Khonsai Gede Densho (KGD). Sebuah perusahaan assesoris kendaraan bermotor yang ada di Pasar Kemis, Tangerang.Â
Saat bekerja di malam hari, Omjay mulai berpikir untuk ikut UMPTN. Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri saat itu banyak banget pesertanya. Omjay memilih jurusan kuliah yang jarang diminati. Omjay memilih jurusan pendidikan teknik elektro (PTE) di IKIP Jakarta. Alhamdulillah diterima di tahun 1990. Saat itu, Omjay masih kuliah sambil bekerja.
Pimpinan di perusahaan tempat Omjay bekerja memberikan 2 pilihan. Lanjut kuliah atau tetap bekerja. Bagi Omjay itu sebuah pilihan yang sulit. Kalau Omjay tidak bekerja, dari mana Omjay bisa bayar kuliah?
Omjay berdoa kepada Allah. Lewat sholat istiharoh Omjay memilih untuk melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta. Alhamdulillah di tahun kedua Omjay mendapat beasiswa dan mengajar bimbingan belajar dari rumah ke rumah.Â
Omjay mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari pemerintah. Dengan beasiswa itu, Omjay bisa menyelesaikan kuliah selama 4 tahun (1990-1994). Omjay lulus paling dulu satu angkatan 1990 di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro IKIP Jakarta.
Jadi, bersadarkan eh berdasarkan pengalaman dan kisah nyata Omjay itu, buat adik-adik yang akan memilih jurusan kuliah, ikuti kata hatimu dan bertanya kepada orang yang telah menjalaninya. Dari sana akan terlihat plus dan minusnya. Pilihanmu semakin mantap.
Anak pertama saya (Intan) lain lagi ceritanya. Intan kepengen banget mengambil jurusan kuliah di hubungan isternasional dan jurnalistik. Dia bingung mau memilih yang mana.Â
Akhirnya, setelah mendapatkan masukan kanan dan kiri, Intan memilih jurusan kuliah di Sastra Inggris UIN Bandung. Bahkan sempat terpilih mewakili kampusnya untuk belajar kursus singkat di luar negeri tanpa biaya.Â
Di tahun kedua, Intan mencoba SBMPTN lagi. Kali ini ingin menguji kemampuan saja. Alhamdulillah diterima, dan lulus SBMPTN di universitas yang ada di kota Bandung.
Saat itu Intan bingung. Mau pindah kuliah harus dari awal lagi dan pindah kampus. Sementara itu dia sudah merasa nyaman dengan teman-temannya di kampus UIN Bandung. Akhirnya Omjay minta Intan Sholat Istiharoh, dan memutuskan untuk tetap kuliah di UIN Bandung. Sekarang Intan sudah selesai kuliahnya dan menjadi sarjana Humaniora dengan gelar S.Hum.
Buat pembaca kompasiana yang ingin kuliah di perguruan tinggi negeri, siapkan diri dari sekarang. Persaingannya sangat ketat. Kalian harus belajar sepanjang hayat. Ikuti kata hati dan jangan malu bertanya kepada orang-orang yang bisa kamu jadikan panduan.
Pilihlah jurusan kuliah yang sesuai dengan hati nurani. Supaya kalian tidak tersesat jalan. Banyak bertanya kepada mereka yang sudah mengalaminya. Itulah sekedar berbagi pengalaman dari apa yang Omjay alami. Semoga bermanfaat untuk pembaca kompasiana.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H