Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengupas Kurikulum Merdeka Nadiem Makarim

12 Februari 2022   19:10 Diperbarui: 13 Februari 2022   07:31 2588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin (Jum'at, 11 Febrai 2022), baru saja kita menonton peluncuran kurikulum merdeka dan Platform merdeka mengajar yang diluncurkan oleh Bapak Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Ramai sekali yang menyaksikan acaranya, dan sampai saat ini terus bertambah jumlahnya di youtube channel kemdikbudristek. Bagi saya secara pribadi, pemaparan beliau sangat bagus, semoga implementasinya juga bagus.

Berikut ini paparan lengkap materi mas menteri, Nadiem Makarim yang dapat anda unduh di https://www.gurupenggerakindonesia.com/paparan-mendikbud-nadiem-makarim-tentang-kurikulum-merdeka/

 


Merdeka Belajar epidose 15 ini bagi saya sangat luar biasa. Sebab mas menteri telah menjawab kegalauan banyak orang selama mas pandemi ini. Terutama para guru dan orang tua murid yang merasa anaknya memerlukan pelayanan khusus di masa pandemi ini. Tentu saja dibutuhkan kurikulum yang berpihak kepada peserta didik. Juga berpihak kepada guru, terutama yang sudah mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG) agar tidak terganggu. Alhamdulillah Mas menteri sudah menyampaikan itu dalam paparannya, sehingga membuat tenang para guru yang kehilangan dan kekurangan jam mengajar.

dokpri
dokpri

Hari kemarin, (Jumat 11/02/2022) Mas Menteri Nadiem Makarim telah meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Saya ikut menyaksikannya secara langsung di youtube chanel kemdikbudristek. Kemudian menyimak sedikit demi sedikit paparan yang mas menteri sampaikan. Terus terang saya sangat menyukai presentasi beliau yang memukau. Banyak informasi baru yang beliau sampaikan, dan tentu saja ditunggu oleh masyarakat berpengetahuan.

dokpri
dokpri

Berikut rangkumannya untuk teman-teman kompasiana yang kemarin tidak sempat menyimak live streaming youtubenya. Mohon maaf kalau kupasannya kurang begitu lengkap. Saya menulisnya di sela-sela persiapan belajar ngeblog bareng Omjay di PGRI.


Studi-studi nasional maupun internasional, salah satunya PISA, menunjukkan bahwa banyak siswa kita yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10 sampai 15 tahun terakhir. Sekitar 70% siswa usia 15 tahun berada dibawah kompetensi minimum membaca dan matematika. Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antar wilayah dan antar kelompok sosial ekonomi dalam hal kualitas belajar. Setelah pandemi, krisis belajar ini menjadi semakin parah. Kalau kita tidak turun tangan langsung, akan banyak anak yang learning loss. Itulah yang sama-sama kita khawatirkan.

dokpri
dokpri

Pertama, Kurikulum Merdeka disusun untuk mengatasi krisis pembelajaran (learning loss)

Salah satu program cepat tanggap kemdikbud dalam menangani pandemi adalah membuat kurikulum darurat dengan memangkas materi kurikulum 2013 sampai ke materi esensial saja. Ketika ditawarkan ke sekolah-sekolah, sekitar 31,5% sekolah mengadopsi kurikulum darurat ini, dan hasilnya sangat menggembirakan. Sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum darurat lebih sedikit mengalami learning loss daripada sekolah yang tetap full menggunakan kurikulum 2013. Data lengkapnya bisa dibaca di Naskah Akademik. Kurikulum Merdeka adalah penyempurnaan dari kurikulum darurat ini. Krisis pembelajaran diperparah oleh pandemi COVID-19 dengan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran 

  • Sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi. 
  • Setelah pandemi, kemajuan belajar selama kelas 1 berkurang secara signifikan (learning loss). 
  • Untuk literasi, learning loss ini setara dengan 6 bulan belajar. Untuk numerasi, learning loss tersebut setara dengan 5 bulan belajar.

(Diambil dari sampel 3.391 siswa SD dari 7 Kab/ Kota di 4 provinsi, pada bulan Januari 2020 dan April 2021)

Kedua, Tidak ada paksaan dalam penerapan kurikulum merdeka

Sekolah boleh memilih salah satu dari tiga kurikulum sesuai kesiapannya: tetap pakai kurikulum 2013, memakai kurikulum darurat, atau mencoba kurikulum merdeka (boleh secara bertahap). Kepala sekolah dipersilahkan untuk memilih kurikulum yang tepat dan cocok dengan berdiskusi dengan MKKS serta kepala dinas pendidikan di daerahnya masing-masing.

dokpri
dokpri

Ketiga, Keunggulan Kurikulum Merdeka

  • Lebih sederhana dan mendalam
  • Materinya lebih sedikit, hanya yang esensial, sehingga murid dan guru bisa punya kemewahan waktu untuk mendalami suatu tema.
  • Lebih merdeka
  • Tidak ada peminatan di level SMA, murid-murid bisa memilih mapel sendiri. Guru-guru bisa mengajar sesuai capaian peserta didik (capaian pembelajaran dihitung per fase, bukan per tahun). Sekolah boleh mengembangkan kurikulum sendiri sesuai karakteristik sekolah dan siswa.
  • Lebih relevan dan interaktif

Karena materi lebih sedikit, ada waktu utk pembelajaran berbasis projek, dengan tujuan mengasah satu atau beberapa karakter di profil pelajar pancasila (berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, mandiri). Dua puluh persen dari jam pelajaran digunakan utk projek-projek aktual lintas mapel, misalnya tentang climate change, kebencanaan, krisis kesehatan, isu toleransi, dll.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Keempat, Dukungan penerapan Kurikulum Merdeka

  • Kemdikbud menyediakan perangkat ajar: buku teks, modul, dll
  • Kemdikbud menyediakan pelatihan guru
  • Ada jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru

dokpri
dokpri

Kelima, Platform Merdeka Mengajar

Selain itu, penerapan Kurikulum Merdeka juga didukung oleh Platform Merdeka Mengajar. Platform Merdeka Mengajar membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Sebuah platform untuk guru untuk memudahkan guru dalam: mengajar, belajar, dan berkarya. Sampai sekarang sudah tersedia 2000 perangkat ajar (tool kit) utk mengajar, video-video inspirasi, dan video pelatihan guru yang bisa ditonton secara mandiri, dan asesmen diagnostik untuk mengases level pemahaman peserta didik agar guru bisa mengajar sesuai kemampuan anak (teaching at the right level). https://www.gurupenggerakindonesia.com/inilah-platform-merdeka-mengajar-yang-dicari-banyak-guru/ 

dokpri
dokpri

Begitulah sedikit kupasan penting dari apa yang disampaikan mendikbudristek Nadiem Makarim kemarin. Semoga bermanfaat untuk pembaca kompasiana yang ingin tahu lebih jauh tentang kurikulum merdeka yang baru saja diluncurkan.Kita berharap anak-anak Indonesia terlayani dengan baik sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah.

Tautan penting:

  1. Peluncuran Merdeka Belajar eps. 15: https://youtu.be/T2-s6yY9yoI
  2. Website informasi kurikulum: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
  3. Unduh Naskah Akademik Kurikulum: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/unduhan/
  4. Website Implementasi Kurikulum (utk pendaftaran): https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/
  5. Platfom Merdeka Mengajar: Unduh di Playstore atau website https://guru.kemdikbud.go.id/
  6. Guru penggerak Indonesia atau https://www.gurupenggerakindonesia.com/tanya-jawab-kurikulum-merdeka-nadiem-makarim/
  7. Paparan mendikbud atau https://www.gurupenggerakindonesia.com/paparan-mendikbud-nadiem-makarim-tentang-kurikulum-merdeka/  

dokpri
dokpri

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

dokpri.
dokpri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun