Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Curhat seorang Guru Penggerak

10 Februari 2022   02:07 Diperbarui: 10 Februari 2022   06:01 22986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cgp membangun pola pikir yang negatif menjadi energi positif ...demi kemajuan bersama. Krn bagi kami kolaborasi adalah pembangun yang kuat. Tulisan bapak membuat saya menangis.

----++++++++------+++++

Terus terang saya sangat berempati dengan cerita tersebut. Sebab tidak mudah menjadi guru penggerak. Apalagi menjadi guru penggerak versi Kemdikbudristek. 

Tahukah anda bahwa menjadi guru pelopor jauh lebih berat lagi. Sebab tak ada dan tak ada yang mau membantu ketika awal memulai. Itulah mengapa guru pelopor adalah guru yang mampu memimpin dan bukan menjadi pengekor. Mereka mampu menjadi pelopor dan agen perubahan di sekolahnya masing-masing.

Baginya bergerak dengan hati adalah kunci untuk membuat muridnya bergerak dan belajar sepanjang hayat. Filosofi kihajar Dewantara selalu dipegangnya. Tak ada dana dari pemerintah. Semua dikerjakan dengan cara-cara yang bijak dan terhormat sehingga mereka mampu menjadi guru tangguh berhati cahaya. Mereka juga belajar filosofi sang pencerah kyai haji Ahmad Dahlan. Itulah mengapa kami adakan acara nguping di SATUGURU. Supaya banyak guru memahami filosofi guru pelopor. Bukan hanya sekedar menjadi guru penggerak yang digerakkan.

Dokpri
Dokpri

Guru penggerak versi Kemdikbud ristek dibiayai oleh negara. Mulai dari pembuatan lms sampai nanti diklatnya. Oleh karenanya wajar kalau anda dilatih menjadi guru yang mampu memberikan aksi nyata sebab anda telah dibiayai oleh uang negara yang diambil dari pajak rakyat. Biaya yang sangat mahal itu harus anda bayar dengan menjadi guru penggerak.

Saya ucapkan selamat kepada anda yang sudah melalui proses cgp. Sebab anda melaluinya dengan penuh perjuangan nyata. Tapi ingatlah selalu bahwa apa yang anda lakukan adalah untuk memperbaiki diri anda sendiri. Setelah itu anda bagikan kepada guru lainnya. Itulah yang telah dilakukan oleh guru mitra dan guru imbas versi Kemdikbud sebelumnya. Jadi saya belum menemukan hal baru selain menggunakan sistem learning manajemen sistem atau lms dan kepemimpinan pembelajaran. Jadi diklatnya tidak otomatis untuk menjadikan cgp sebagai calon kepala sekolah.

Kami sudah menulisnya di buku guru penggerak yang dituliskan oleh Wijaya Kusumah dan ibu tuti Alawiyah. Menulis itu mudah. Itulah yang diajarkan oleh guru kami Prof. Ngainun Naim. Kami belajar menulis gratis di PGRI tanpa anggaran APBN dan APBD. Semua dilakukan secara mndiri.

Dokpri
Dokpri

Pelatihannya tidak begitu jauh dengan diklat sekolah penggerak yang saya ikuti. Jadi kalau anda terpilih menjadi guru penggerak dan mendapatkan sertifikat guru penggerak, gunakan sertifikat itu untuk membuat aksi nyata. Tunjukkan bahwa ilmu yang didapat selama diklat bisa anda tularkan kepada guru yang tidak ikut diklat. Bukan kepada sesama guru yang ikutan diklat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun