Assalamualaikum wr.wb. Â
Ngapunten sebelumnya dengan tidak mengurangi hormat saya. Bagi saya mendaftar sebagai guru penggerak bukan untuk mencari kedudukan kursi merah pak....Â
Kami dan saya khususnya ingin agar pendidikan ini maju. Tak lebih dan tak kurang.Â
Saya pernah mengajar di pelosok ikut kemenag bahkan tidak digaji pak krn emis bermasalah.Â
Tidak masalah bagi saya jika nantinya kami tidak mendapatkan janji itu. Bagi saya itu adalah bonus dari Allah.Â
Tahukah pak Wijaya perjalanan menjadi guru penggerak sangat menyakitkan jatuh bangun membangun komunitas supaya mau tergerak, bergerak dan menggerakkan.Â
Mereka mengece kami para guru penggerak tapi pada saat monggo ikut guru penggerak supaya tahu suka dukanya.Â
Seperti teman-temen saya ketika saya ajak, yang mau saya merasa bersyukur, karena ada teman yang semisi. Dan ada pula yang tidak mau tapi dia merasa dirinya lebih layak memimpin karena merasa sudah senior...tapi setelah saya tanya lebih jauh krn alasan tak sanggup dg tugas cgp.Â
Saya membangun semangatnya kalau dia juga bisa namun alasannya anak dll.Â
Pak Wijaya selama saya jd cgp setiap kali saya berfikir bagaimana cara merancang pembelajaran yang bagus bagi murid. Mereka tidak tahu perihnya kami...hinaan kami terima pak. Jika krn jabatan mereka menyakiti kami. Saya pribadi tidak menginginkan kursi merah itu.Â