Alhamdulillah usahanya sekarang laku keras. Sudah mulai banyak pembelinya. Sehari bisa membawa pulang uang Rp. 300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah). Dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 18.00 WIB. Modal usahanya Rp. 3.000.000,-Â (Tiga Juta Rupiah) katanya. Rata-rata setiap hari belanja di agen sekitar Rp. 125.000,-Â (Seratus dua puluh lima ribu rupiah). Kalau air panasnya habis, beliau beli di warteg dekat kampus. Harganya Rp. 4000,- (Empat Ribu Rupiah) per termos. Saya sempatkan membeli kopi panasnya. Harganya murah, hanya Rp. 3000,- (Tiga Ribu Rupiah) per gelasnya. Katanya, untungnya bisa lebih dari 100 %. Kalau banyak yang membeli kopinya, dia bisa bawa uang banyak ke rumah.
Yuk kita sempatkan tonton sejenak videonya dan jangan lupa like, subscribe, dan tuliskan komentarnya! Terima kasih banyak ya. I Love You All. Semoga tahun ini Omjay bisa menjadi blogger ternama dan youtuber terkenal. Seperti murid Omjay Baim Wong. Jadilah penggemar video Omjay di YouTube. Semoga Omjay menjadi YouTuber terkenal Indonesia. Aamiin Ya Robbal Alamiin.Â
Pesan Omjay, "Buatlah 1 Video setiap hari dan perhatikan apa yang terjadi". Durasi video youtube di atas hanya 23 detik. Selamat menikmati kopinya. Juga minuman dingin lainnya. Jangan lupa mampir di kopi keliling Bang Adun ya! Itulah ajakan Omjay di berbagai WA Group dan blog yang saya kelola dengan baik.
Sampai di labkom SMP Labschool Jakarta, saya mulai menulis dan berpikir keras untuk bahan mengikuti lomba blog JNE. Kita harus membantu orang-orang seperti Bang AJun dan Mpok Minah penjual nasi uduk yang ada di sebelah sekolah Labschool UNJ. Mereka adalah para pengusaha kecil yang harus dapat uang setiap harinya. Kalau tidak berdagang, maka mereka tak ada pemasukan. Beda halnya dengan kita yang menjadi pegawai. Gaji kita rutin diterima setiap bulan. Sedangkan mereka tidak rutin seperti kita. Jadi mereka harus keluar rumah agar mendapatkan uang. Perjuangan mereka di masa pandemi tak perlu diragukan lagi.
Sambil mengajar informatika di kelas 7, saya terus berpikir agar UMKM kita sejahtera. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merasakan dampak yang cukup besar akibat pandemi Covid -19. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 96% pelaku UMKM mengaku sudah mengalami dampak negatif Covid-19 terhadap proses bisnisnya. Sebanyak 75% di antaranya mengalami dampak penurunan penjualan yang signifikan. Hal itu saya baca infonya di sini. Sayapun mengalami sendiri, kita harus mulai beradaptasi dengan hal-hala baru, termasuk juga rapat yang biasanya dilaksanakan secara langsung di sekolah, kini lewat aplikasi zoom secara online.
Keberadaan UMKM di masa pandemi covid-19 yang masih mewabah seperti sekarang ini, tentu harus senantiasa berjuang agar dapat terus bertahan demi melangsungkan dan meningkatkan produk-produk bisnis penjualan mereka. Dengan perubahan perilaku berbelanja dari offline ke online, UMKM dituntut untuk dapat beradaptasi dan berinovasi secara digital. Hal termudah yang dapat di terapkan  para pelaku UMKM adalah dengan memanfaatkan  media sosial sebagai sarana berjualan produk-produk UMKM. Itulah pesan yang saya dapatkan dari para pakar di bidangnya.