Ada seorang ibu yang mau membelinya 4 kali lipat dari harga beli. Saya sempat goyah juga. Tapi nanti anak-anak saya bakalan protes. Sebab mereka telah melihat ayahnya akan membawa pulang boneka panda.
Di dalam pesawat Cathay Pasific, boneka ini selalu saya peluk dan menemani saya tidur di dalam pesawat. Seorang pramugari cantik mendekati saya dan mengelus boneka panda itu. Katanya boneka arwah yang lucu.
Sampai di bandara Sukarno Hatta, anak anak langsung berteriak kegirangan ayahnya datang. Mereka langsung menciumi boneka arwah. Bonekanya lucu sekali. Anak anak dibuat senang olehnya. Saya seperti membawa pulang anak panda beneran.
Semenjak pulang dari China, boneka panda ini selalu menemani saya tidur. Untunglah saya berada di China sebelum ada wabah virus Corona. Jadi kami bisa pulang ke Indonesia dengan tenang dan tanpa hambatan apapun. Hanya saja,saya belum boleh pulang ke rumah. Saya diminta panitia dari Kemdikbud untuk bermalam di sebuah hotel di Jakarta untuk menyelesaikan laporan. Boneka panda dibawa sama anak anak pulang duluan.
Intan dan Berlian saling berebut boneka. Harusnya saya beli 2 buah. Tapi saya hanya beli satu. Memang kami beli 3 boneka. Ada 2 boneka lagi dibeli teman sekamar dan tetangga kamar. Pak Sutopo dan Pak Hartono senang sekali membeli boneka itu.Â
Sampai sekarang boneka arwah ini  masih menemani saya tidur. Intan dan Berlian tidak lagi rebutan boneka panda. Sebab mereka sudah dibelikan boneka lainnya. Saya selalu ajak ngobrol boneka arawah ini. Seolah boneka ini bicara dan menuruti apa yang saya minta. Sebuah boneka arwah yang sangat lucu. Saya bawa dari negeri Panda.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia