Pandemi covid19 menyadarkan para penentu kebijakan akan pentingnya TIK. Alhamdulillah perjuangan guru TIK sudah mulai menampakkan hasilnya. Kami dari ikatan guru TIK PGRI diminta memberikan masukan oleh Kemdikbudristek untuk merancang naskah akademik informatika dalam kurikulum sekolah penggerak. Waktu itu kepala pusat kurikulum masih dijabat Maman Fathurrahman. Sekarang sudah ganti.
Apa yang dilakukan oleh kepala pusat kurikulum saat ini sudah tepat. Kita memberlakukan kurikulum baru secara bertahap. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak tergesa-gesa mengeluarkan kebijakan. Kurikulum baru yang disebut prototipe ini baru diujicobakan di 2500 sekolah penggerak. Oleh karena sifatnya optional atau pilihan, kurikulum baru ini tidak disebut kurikulum 2022. Saya sendiri lebih suka menyebutnya kurikulum masa depan.
Kurikulum baru ini juga merupakan kurikulum yang mengutamakan pemahaman kemampuan, dan karakter siswa yang disebut profil pelajar Pancasila. Jadi, apa yang dilakukan Mendikbud Nadiem Makarim sudah tepat dilakukan di tengah pandemi covid19.Â
Indonesia yang merupakan negara kepulauan, perlu melakukan terobosan dan dilakukan secara bertahap. Tidak bisa langsung diberlakukan secara serempak. Sebab kondisinya sangat berbeda di setiap daerah. Pemerintah harus berkaca dengan lamanya pemberlakuan kurikulum 2013.
Selama 6 bulan kami melakukan dan melaksanakan kurikulum baru ini, kami merasa senang dan menikmati hal hal baru yang tak ada dalam kurikulum sebelumnya. Hal yang menarik adalah guru tidak lagi melakukan teacher center tapi sudah student center. Pembelajaran berpusat pada siswa atau murid di kelas.Â
Murid tidak lagi hanya sekedar mendengar penjelasan guru. Mereka menjadi berani dan mandiri serta berkompetisi dengan profil pelajar Pancasila. Semoga hal ini dapat meningkatkan peringkat Pisa anak Indonesia. Guru menjadi lebih tertantang untuk melakukan inovasi baru dengan merdeka belajar. Siswa dan guru menjadi merdeka.
Ada ungkapan yang mengatakan, ganti menteri ganti kurikulum. Kita bisa menjadikan bahan diskusi di https://youtu.be/puVBNgID2jI. Kalau menurut saya hal ini biasa. Sebab setiap pemerintahan ada dinamika pendidikan yang dihadapinya. Wajah kurikulum pendidikan di Indonesia memang harus berubah dari waktu ke waktu. Semoga Indonesia semakin maju.
KATA-KATA BIJAK :
" Orang yang tak pernah membuat kesalahan adalah orang yang tak pernah berbuat apa-apa."
( Norman Edwin )