Alhamdulillah, diantara kami bertujuh, Omjay lulus lebih dulu dari IKIP Jakarta, dan menjadi guru di SMP Labschool Jakarta. Jarak rumah kontrakan dan tempat mengajar tidaklah jauh. Saya cukup berjalan kaki dari rumah ke sekolah.Â
Hidup dalam rumah kontrakan memang ada suka dan dukanya. Sukanya rumah selalu ramai, dan dukanya kalau pas tidak punya duit. Maklumlah masih status mahasiswa. Â
Biasanya Muksin berinisiatif untuk memasak. Omjay bagian belanja ke Pasar. Uang Rp. 10.000 sudah bisa makan enak. Kita bisa makan bersama dengan sayur sop, tempe dan tahu. Muksin pintar sekali memasak.
Suatu hari, tempat buang air besar (BAB) di rumah kontrakan kami penuh. Spiteng tempat kotoran manusia belum sempat diambil petugas Tinja. Kotoran manusia akhirnya nongol lagi di kamar mandi. Kami tutup tempat closed jongkoknya supaya tidak bau. Kamar mandi hanya ada satu. Omjay sempat "berak" di celana karena tak tahan lagi buang air besar. Sementara kamar mandi masih dipakai kawan lainnya. Itulah kisah lucu yang tak bisa terlupakan, hehehe.
Di belakang rumah kontrakan masih ada halaman luas buat berolahraga dan main sepakbola. Seru juga kalau kami main sepakbola bersama warga. Kami akhirnya aktif di karang taruna, dan ikut terlibat dalam kegiatan warga di saat merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Mas Harry tetangga rumah, banyak melibatkan kami di kegiatan warga Haji Ten, dan kami menjadi kenal dengan tetangga rumah yang anaknya ternyata masih remaja.
Di antara kami bertujuh, cuma Omjay sendiri yang belum punya pacar. Pernah saya jatuh cinta pada seorang wanita. Tapi sudah keburu dilamar orang lebih dulu. Saya menjadi patah hati dan kurang bersemangat mencari gantinya. Saya sibukkan diri dengan mengajar dan mengikuti berbagai kegiatan kursus untuk menambah kompetensi saya sebagai seorang guru.
Sampai suatu ketika omjay bertemu dengan seorang wanita cantik yang baik hati di Ciater, Subang. Kami bertemu tanggal 22 Januari 1995. Lagu lawas Iwan fals selalu saya ingat sampai ke hati ini.
Lagu kenangan itu selalu Omjay kenang dan saat itu Omjay membeli perahu dari Kayu yang dibeli di tempat wisata Ciater tanggal 22 Januari 1995. Sebuah kisah anak kontrakan yang sedang jatuh cinta. Kita saling berkirim surat lewat pos. Kalau sudah dapat surat cinta, hati ini terasa lega. Nah lain waktu akan Omjay tuliskan.
Bersambung
Salam Blogger Persahabatan
Omjay