Mimpi ketemu tim F1. Sebuah tim guru motivator literasi digital yang luar biasa. Saya bertemu dengan para guru tangguh berhati cahaya. Kami bertemu hanya lewat dunia maya. Pandemi Korona mempertemukan kita.
Baru saja saya bermimpi. Saya bertemu dengan tim F1 yang baik hati. Kita bertemu di hotel bintang 5. Ada donatur yang baik hati mempertemukan kita. Ada sponsor yang mendukung kegiatan kopdar kami.
Semua biaya transportasi dan akomodasi ditanggung sponsor yang baik hati. Bahkan kita diberikan uang saku untuk dibelikan oleh-oleh. Keluarga yang ditinggalkan sangat senang. Sebab ada oleh-oleh dari Bekasi yang dibuat oleh bunda Betti. Semua tim F1 membawa pulang buah tangan dari kedai kreatif.
Mimpi ini seperti nyata. Saya bertemu dengan pak Muliadi dari Toli-toli. Bertemu dengan bunda Rosminiyati dari pangkal pinang. Kemudian ada bunda Rita Wati dari Jembrana Bali datang dengan membawa oleh-oleh dari Bali. Hal yang membuat saya tersenyum adalah hadirnya bapak Roma Pantadean yang jauh datang dari Manado.
Semua anggota tim solid, tim hore, tim kelas gmld dan bedah soal hadir. Juga tim kelas bahasa Inggris yang barus saja dibuka. Kita semua menginap di hotel yang sama. Hotel Indonesia berbintang 5.
Mungkinkah mimpi ini menjadi nyata?
Dalam undangan tertulis nama-nama indah yang saya kenal di dunia maya. Saya baca satu per satu daftar undangan.
1. Sri Sugiastuti Solo
2. Dail Maaruf Serang
3. Aam Nurhasanah Lebak
4. Brian Prasetyawan Bekasi
5. Ditta Widya Utami Subang
6. Maesaroh Lebak
7. Fajar Tri Laksono Sidoarjo
8. Daru Putri Sidoarjo
9. Leni Priska Depok
10. Rifatun Salatiga
11. Bambang Purwanto Bandung
12. Mazmo Lampung
13. Susanto Musi Rawas
14. Sucipto Jakarta
15. Helwiyah Jakarta
16. Widya Malang
17. Shima Tolitoli
18. Phia Sukabumi
19. Rusli Razak Makassar
20. Salamah Wonosobo
21. Eko Adi Saputro Rembang
22. Irianti Maluku Utara
23. Fatimah Aceh
24. Raliyanti Jakarta
25. Sudarwoto Banten
26. Sunarmi Samarinda
27. Yenny Agustian Bekasi
28. Deni Darmawan Pamulang
29. Mafrudah Yogyakarta
30. Wijaya Kusumah Bekasi
Saya kaget sekali. Sebab daftar nama yang ada di atas adalah orang-orang pilihan yang telah menjadi guru penggerak di kelas menulis, bicara, gmld, bedah soal, dan bahasa Inggris. Itupun belum semua nama diundang. Masih ada nama lainnya. Mungkin karena dananya terbatas. Saya hitung bisa ratusan juta uang keluar untuk mengundang para guru tangguh berhati cahaya.
Saya kucek kucek mata ini. Saya tampar pipi ini. Apakah ini semua hanya mimpi?