Sebab sahabat saya menjadi salah satu juri lomba tersebut. Mereka harus menjadi orang yang independen dan mampu mencari yang terbaik dari guru terbaik. Bahkan dari kepala sekolah dan pengawas terbaik.
Menjadi guru di masa pandemi tidaklah mudah. Guru di kota dan di desa mengalaminya. Masing-masing mengalami masalah yang berbeda beda. Guru di kota dengan berbagai kemudahan akses internet harus berpikir kreatif agar anak anak didiknya tidak terpapar pornografi dan permainan games di ponsel mereka. Guru di desa juga harus berpikir kreatif agar anak-anak didiknya yang tak punya ponsel dan akses internet tetap bisa belajar dan menemukan kebahagiaan belajar tanpa internet. Semua itu harus ditemukan guru masalah dan solusinya.
Guru yang inspiratif tentu akan menolak kalah dengan korona. Guru akan bangkit berdiri menyemangati anak didiknya. 1001 cara dicari dan akhirnya ditemukan solusinya. Senang dan bahagia ketika siswa atau murid menemukan pembelajaran yang menantang sekaligus menyenangkan. Seperti menonton film laskar pelangi yang menghebohkan itu. Karya Andrea Hirata dalam novelnya sungguh menginspirasi guru Indonesia.
Menjadi guru di masa pandemi memang tidak mudah. Tapi juga tidak susah kalau guru mau terus berusaha untuk belajar sepanjang hayat. Tak ada penghargaan atau apresiasi tanpa pengorbanan. Guru harus berkorban dan keluar dari zona nyaman. Guru harus mampu berubah dan beradaptasi dengan perubahan. Itulah yang kami lakukan di PGRI dengan membuka kelas online. Kita belajar dan berbagi ilmu kepada kawan kawan guru lainnya di seluruh Indonesia. Jarak yang jauh menjadi terasa dekat. Jauh di mata dekat di hati.
Menjadi guru di masa pandemi harus tahu diri. Guru punya banyak kelemahan sekaligus kekuatan. Bila kelemahan dan kekuatan itu bersatu dalam dirinya,maka akan berubah menjadi keunikan. Guru harus berani berubah di dunia digital yang terus berkembang cepat. Teknologi terbaru memang tidak bisa menggantikan guru. Namun, guru yang tak belajar teknologi baru, akan tertinggal dan ditinggalkan peserta didiknya.Â
Teruslah bergerak dengan hati untuk pulihkan pendidikan. Jadilah guru guru tangguh berhati cahaya di masa pandemi. Teruslah bergerak dan bergabung bersama kami di PGRI.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay Guru Blogger Indonesia
Â