Hari ini adalah hari ayah nasional. Sebagai seorang ayah merayakannya dengan suka cita bersama keluarga tercinta. Setiap tanggal 12 November, para ayah merayakannya. Tapi sayang, tahun ini hari ayah sepi. Mungkin karena masih suasana pandemi. Jadi hari ayah terlihat sepi. Saya mencoba menuliskannya di sini.
Selamat hari ayah nasional, Mari wujudkan ayah yang nyentrik. Seorang ayah yang nyenengin, tangguh, responsif, inspiratif, dan komunikatif. Saya menyingkatnya menjadi ayah yang NYENTRIK. Apa itu ayah yang nyentrik?
Ayah yang nyenTrik akan berusaha menjadi orang tua yang selalu:
- NYENENGIN
- TANGGUH
- RESPONSIF
- INSPIRATIF
- KOMUNIKATIF
Pertama ayah yang nyenengin. Seorang ayah yang selalu menyenangkan hati anak-anaknya. Seorang ayah yang selalu membela anak-anaknya, baik suka maupun duka. Ayah selalu menghibur anak-anaknya di kala duka dan menjadi teman diskusi anak-anaknya.
Hidup senang dan bahagia adalah dambaan setiap orang. Ada orang yang selalu riang, cerah ceria seolah gak punya masalah yang bikin dia terpuruk.Â
Orang seneng sekali kalau dia ada karena dia selalu menceriakan orang lain. Rahasia agar selalu disenengi orang adalah jadilah orang yang menyenangkan. Jadilah ayah yang menyenangkan semua anggota keluarga. Sebagai seorang ayah, saya selalu berusaha menjadi ayah yang nyenengin, walaupun kata anak-anak suka nyebelin, hehehe.
Kedua ayah yang tangguh, Ayah yang selalu membuat anak-anaknya bangga. Pergi subuh pulang Isya untuk bekerja di luar rumah. Pergi pagi pulang malam demi menjemput rezeki buat keluarganya. Ayah yang pantang mengeluh.Â
Ayah yang menolak dan pasrah demi kebahagiaan anak-anaknya. Pribadi pantang menyerah (tangguh) adalah sebutan bagi pribadi yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Pribadinya menganggap sesuatu yang terjadi itu dari segi positifnya. Ayah yang tangguh akan dibanggakan anak-anaknya.
Ketiga ayah yang responsif. Mampu merespon dengan cepat apa yang diinginkan anak-anaknya. RESPONSIF adalah nilai yang terwujud dalam bentuk perilaku kerja yang senantiasa mengembangkan sikap proaktif, kooperatif, kritis, suportif, peka terhadap situasi dan kebutuhan lingkungan kerja, mampu memanfaatkan peluang dan tantangan yang ada, serta melayani secara prima pihak - pihak  yang berkepentingan dalam pekerjaan. Ayah yang responsif sangat dibutuhkan anak-anaknya.