Salah satu contohnya adalah ketika keluarga kami mengalami kesulitan hidup.
Ayah sakit cukup lama. Ibu tidak bekerja. Saya tidak punya uang untuk berangkat ke sekolah. Akhirnya saya jalan kaki menuju pool atau pangkalan metromini. Dari sana saya ngomong ke kondekturnya untuk tidak bayar karena tidak punya uang. Alhamdulillah kenek dan supirnya baik hati. Saya jadi akrab dengan mereka. Waktu itu ongkosnya masih seratus rupiah. Jurusan kampung melayu kalimalang lampiri.
Urusan berangkat sekolah beres. Tapi di sekolah saya lapar sekali. Perut belum diisi. Teman sebangku namanya Edi, berbaik hati  mentraktir saya di kantin sekolah.
Pulang sekolah kebingungan lagi. Kagak ada uang satu sen pun di kantong. Dulu kawan kawan STM berani sekali naik bus tanpa bayar. Saya ikut mereka naik bus 43 jurusan Cililitan Tanjung Priok. Kondektur 43 sudah hapal kalau kami yang naik pasti gratis. Jadi kami tidak ditagih. Mungkin keneknya tahu kalau kami anak sekolahan yang bokek hehehe.
Dari bus 43 saya turun di Halim. Dari Halim saya naik metromini menuju Lampiri. Sekali lagi saya minta maaf sama kondekturnya. Tidak bisa bayar ongkos mobilnya.
Entahlah saya tidak tahu. Mengapa selalu bertemu dengan orang yang baik hati. Mereka dengan senang hati menolong saya.
Sampai di Lampiri saya jalan kaki ke rumah sekitar 2 kilometer. Waktu itu badan saya masih langsing. Belum tambun seperti saya sekarang, hahaha.
Biasanya setelah pulang sekolah saya kebagian tugas mengisi air bak mandi. Pakai pompa tangan yang baru bisa keluar airnya kalau dipancing dulu dengan air 2 centong. Namanya pompa kodok. Hehehe.
Berkat mengisi bak air itulah badan saya kayak Rambo berhati Rinto, hihihi. Saya bisa kuat mengangkat 100 ember untuk dimasukkan ke dalam bak air.
Kalau sekarang mah sudah enak. Menyalakan pompa air tinggal pencet tombol. Air langsung keluar deras lewat keran air. Air bak mandi tidak perlu diisi pakai ember. Langsung saja air keluar dari pompa air yang kencang.
Kesuksesan dimulai dari kesulitan. Di dalam kesulitan selalu datang pertolongan. Keraslah terhadap dirimu agar dunia melunak kepadamu. Sekarang saya menikmati hasilnya. Â Anak STM jurusan listrik yang sedang berusaha menyelesaikan program doktornya.