Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Bisa Bekerja dari Teras Rumah?

13 Desember 2020   21:38 Diperbarui: 13 Desember 2020   21:59 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Warna Warni yang ditanam Istri

Dalam tulisan ini saya ingin bercerita. Semoga bisa mencapai seribu kata. Sebuah tulisan dari seorang guru yang pernah terpapar virus corona. Sebuah kisah nyata yang semoga dapat memotivasi pembaca kompasiana.com. Sebuah blog keroyokan yang semakin banyak saja pembacanya.


Hari ini ada seorang kawan bertanya kepada saya. Apakah bisa Bekerja di Teras rumah? Begitulah seorang kawan yang juga ikut menulis di kompasiana.com bertanya kepada saya. Lalu saya pun menjawab pasti BISA. Sebab sat ini orang bisa bekerja di mana saja berkat kecanggihan teknologi. Jangankan di teras, di tempat buang hajat aja sekarang bisa, hehehe.

Saya menatap teras rumah saya. Ada dua kursi dan satu meja. Biasanya teras rumah itu untuk kita duduk duduk santai. Ngobrol bareng anggota keluarga lainnya. Sambil ngopi atau menikmati cemilan. Terkadang saya menerima tamu di teras rumah. Mereka lebih senang duduk di sana karena sejuk udaranya.

Kini teras rumah saya pakai buat tempat kerja dan berkarya. Sambil memandangi bunga warna warni yang ditanam kekasih hati. Istri tercinta rajin menyirami tanaman bunganya. Juga sambil menonton film yang saya suka. 

Bunga Warna Warni yang ditanam Istri
Bunga Warna Warni yang ditanam Istri
Bahkan saya suka menyebarkan film India yang saya suka di teras ini. Silahkan klik https://www.youtube.com/watch?v=TRXU1nb5QJ4, inilah film india terbaik tahun 2020, nontonlah sebentar untuk bahan tulisan.

Dari teras inilah saya bekerja dari rumah dan mendatangkan jutaan rupiah. Alhamdulillah cukup untuk pemasukan keluarga setiap bulannya. Walaupun tidak sebesar ketika kita pergi dari rumah, tetap saja harus disyukuri. Terkadang saya diundang untuk acara webinar untuk guru. Saya mengisi acaranya dari teras rumah ini. Alhamdulillah ada tambahan pemasukan dari acara ini ketika kita diminta menjadi narasumbernya.

Akses internet di rumah sudah semakin lancar sekarang. Tinggal kita sendiri yang harus bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. Adanya akses internet ini membuat saya bisa pergi kemana-mana melalui dunia maya.Walaupun tagihannya cukup mahal juga. Terutama bayar listrik dan internet.

Namun tak apalah, namanya juga digunakan untuk sekeluarga. Bayar internet dan listrik mahal harus diimbangi dengan kreativitas dan inovasi kita sebagai pengguna internet dan listrik.

Dari tempat inilah saya berselancar di rimba internet. Mengajar online dan mengecek tugas-tugas siswa. Di teras inilah sedikit demi sedikit buku baru saya susun dan terbitkan.Ada buku mandiri dan ada buku keroyokan. Tak terasa tahun ini sudah 4 buku sendiri, dan 2 buku karya bersama.

Dari pagi hingga malam hari saya duduk di depan teras rumah. Bekerja dan berbagi ilmu dan pengalaman kepada sesama dalam dunia maya yang tak pernah tidur. Terkang tersenyum sendiri dan tertawa terbahak-bahak di tempat itu.

Selama bekerja di teras rumah, saya bertemu tukang lontong sayur dan bubur ayam di pagi, bertemu tukang ketoprak dan siomay di siang hari,  dan bertemu tukang sekoteng dan nasi goreng di malam hari. Terkadang saya panggil mereka untuk mengisi perut yang tambun ini.

Malam ini saya diminta berbagi pengalaman terkena virus covid-19. Saya ceritakan apa adanya. Lengkapnya ada di buku awas virus Corona mengintai anda. Semoga buku ini banyak dibeli oleh mereka yang membutuhkannya.

Beberapa kawan baik memberikan komentar di blog Omjay.

Alhamdulillah Oom Jay sudah melalui masa dinyatakan terinfeksi virus Corona, lalu kini dinyatakan sehat wal afiat kembali.
Bersyukur bukan yang harus dirawat karena ada komplikasi sehingga harus menggunakan alat semacam ventilator.
Bersyukur ada hikmah bahwa Oom Jay semakin banyak menulis, artinya produktivitas tidak dapat dikalahkan oleh Corona karena semangat sehat dan menebar manfaat membuat Corona hanya mampir sejenak ditubuh Oom Jay. Terima kasib Oom Jay telah berbagi ilmu dan menularkan semangat hidup.

Alhamdulillah senang dengan cara Oom Jay melewati situasi kritis Corona dengan cara kreatif. Semoga bukunya nanti bisa jadi pelajaran berharga semua orang bahwa kita pernah berada dalam masa gelap bersama. Sukses Oom Jay dan sangat menginspirasi. Tetap berkarya ditengah perjuangan melawan vonis menderita Corona. Hal ini tidak mudah bagi setiap orang untuk dapat melaluinya, apalagi dengan tetap tegar dan berkarya. Semangat terus OmJay. Semoga Allah melindungi OmJay sekeluarga. 

Hebat omJay, selalu mengambil hikmah disetiap kejadian, semoga omJay selalu sehat dan terus berkarya. Sangat bermanfaat buku yang omjay tulis,... karena masih banyak orang yang mengabaikan virus ini. Dan juga sekaligus sangat inspiratif karena terus berkarya dalam situasi apapun. Terima kasih Om Jay telah berbagi ilmu untuk menghadapi Virus Corana. Buku yang keren ini untuk dimiliki banyak orang.

Keren narasinya Omjay, sangat menginspirasi dan memberikan pencerahan pada yang lain tentang sesuatu yang sedang viral via tulisan. Keep spirit to write. Thanks. Corona virus is a very dangerous. Dalam keadaan sakiit pun OmJay masih bisa berkarya dan berbagi. Selamat Omjay dan sukses selalu.. 

Ayo terus semangat OmJay. Alhamdullillah walaupun sakit tetap bisa berkarya menghasilkan buku yang benar-bebar nyata, karena menulis berdasarkan pengalaman pribadi . Dapat menginspirasi bagi kami. Semoga sakitnya cukup sekali dan senantiasa kita semua dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin 

Para ahli memperkirakan akan semakin bertambah jumlah orang yang akan terpapar covid-19. Pesan saya berhati-hatilah menjaga diri. Jangan lemah dan lengah. Sebab virus Corona ada di sekitar kita. Kita harus menjaga diri kita sendiri dan anggota keluarga kita dari ganasnya virus corona.


Corona menyerang tanpa peringatan, tapi masih banyak manusia yang abai dan masa bodoh, malah seakan tidak percaya keberadaannya lalu dengan cueknya mereka bergerombolan, setelah terpapar baru sadar. Contoh kongkrit kejadian di petamburan Jakarta Pusat.

Dari mana datangnya cinta ?
Dari mata bersemi ke dalam hati
Dari mana datangnya Corona?
Dari negeri China singgah ke NKRI

Copas dari Abdul Syakur di WA Group.

 

Buku Agar PJJ Tak Lagi Membosankan
Buku Agar PJJ Tak Lagi Membosankan
Hari ini saya diminta membuat kata pengantar seorang kawan yang akan menerbitkan bukunya. Saya kerjakan semua kata pengantar buku di teras rumah ini. Satu persatu kata pengantar saya buatkan. Tak terasa sudah lebih dari 50 buku. Semoga kelak menjelma menjadi buku yang berjudul, DARI KATA PENGANTAR MENJELMA MENJADI BUKU BERMUTU. Berikut ini kata pengantarnya.

Sudahkah Bapak dan Ibu memiliki Buku terbaru Omjay?
Sudahkah Bapak dan Ibu memiliki Buku terbaru Omjay?
Buku Terbaru Omjay
Buku Terbaru Omjay
Kata Pengantar Guru Blogger Indonesia untuk buku Alexandria Merindu Emak

Buku Alexandria Merindu Emak adalah buku yang disusun oleh Mahasantri Ma'had Aly Sa'iidusshiddiqiyah Jakarta. Mereka masih mahasiswa Semester 3.

Mereka susun buku ini dari hasil kumpulan puisi dan prosa. Kemudian di kemas dengan narasi yang enak dibaca. Mereka sangat kreatif dan dituliskan dari sudut pandang yang berbeda. Hal inilah yang membuat tulisannya sangat renyah, legit, dan enak dibaca.

Membangun kebiasaan menulis bisa dilakukan melalui menulis antologi bersama secara rutin. Hal ini memang tidak mudah, tetapi bisa dilakukan bila kita ingin membiasakan diri dalam menulis dan menambah semangat dalam menulis.

Dengan banyak belajar secara mandiri atau belajar dari pakar, pada akhirnya dibutuhkan keberanian untuk menerbitkan tulisan menjadi sebuah buku yang layak untuk dibaca.

Buku Alexandria Merindu Emak adalah kumpulan cerita seorang anak mahasantri yang merantau dan tidak bisa pulang karena Pandemi Covid-19.

Buku ini berisi motivasi, kasih sayang seorang ibu, perjuangan seorang ibu, dan rindu akan belaian ibunda tercinta. Perasaan cinta seorang anak kepada orangtuanya.

Semoga buku ini dapat memotivasi para mahasantri, dosen, atau khalayak umum lainnya untuk menulis dan menerbitkan bukunya. Aamiin.

Salam Blogger persahabatan
Omjay
Blog http://wijayalabs.com

Omjay bekerja di Teras Rumah
Omjay bekerja di Teras Rumah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun