Dengan banyak belajar baik secara mandiri atau belajar dari pakar, pada akhirnya dibutuhkan keberanian untuk menerbitkan tulisan. Buku BDR menjawab tantangan covid-19 adalah rangkuman hasil belajar dengan para pakar di PGRI dan berbagai sumber lainnya. Alhamdulillah bang Dian Kelana berkenan menjadi editornya. Sekaligus juga membantu membuatkan disain cover bukunya.
Buku ini juga berisi motivasi menulis, pengalaman menulis para praktisi, dan tips serta trik menghasilkan tulisan di masa pandemi. Mereka menulis apa yang disukai, dan menulis apa yang dikuasai. Berani menerbitkan tulisan adalah inti kegiatan menulis dan Ibu Iis telah mampu melakukannya dengan baik. Semoga buku ini dapat memotivasi guru lainnya untuk menulis dan menerbitkan bukunya. Aamiin.
Pahlawan Literasi: 20 Jurus Menulis Lewat Sehimpun Cerita Fiksi
Pahlawan Literasi adalah buku yang disusun oleh Bapak Sudomo, S.Pt. dari hasil kuliah di grup WA belajar menulis PGRI. Bahan-bahan dasar buku ini adalah materi belajar menulis bersama Omjay dan kawan-kawan. Selanjutnya penulis berhasil mengolah dan menyajikan resume dengan cara yang tidak biasa, yaitu berbentuk cerita fiksi. Beliau mengambil tokoh utama ayah dan anak yang sama-sama mencintai literasi, membuat buku ini mampu memberikan motivasi untuk menulis sepenuh hati. Lewat cerita fiksi kehidupan keluarga masa kini, penulis seakan ingin memotret harapan akan lahirnya pahlawan literasi di lingkungan keluarga kelak kemudian hari.
Terbukti di kelas menulis, guru pembelajar ini aktif berbagi pengetahuan yang dipahaminya sebagai salah satu cara belajar. Tidak heran jika pada akhirnya beliau mampu melahirkan karya terbaru yang menggugah kesadaran bahwa memfiksikan nonfiksi bukanlah hal yang tidak mungkin bisa dilakukan. Kejelian beliau dalam memilih bentuk resume berbeda layak mendapatkan apresiasi. Tidak terkecuali kemahiran beliau dalam memilih diksi, akan memotivasi pembaca untuk lebih mendalami Bahasa Indonesia lebih baik lagi.
Dengan kehidupan keluarga sebagai latar utama, rasanya buku ini sangat tepat untuk mulai membangun literasi keluarga. Beragam tips menulis mudah diterapkan bersama keluarga, dengan ayah sebagai aktor utama di dalamnya. Terlebih dengan penggunaan sudut pandang orang pertama akan menjadikan pembaca seolah-olah menjadi pemerannya.
Sebuah karya yang akan membawa pembaca ke pengalaman baru, bahwa memfiksikan nonfiksi itu ternyata mudah dilakukan. Langkah yang bisa dijadikan inspirasi dan motivasi bagi guru-guru lainnya untuk melakukan hal yang sama. Bahkan yang lebih baik lagi tentunya.
Pahlawan Literasi hadir sebagai rangkuman hasil belajar selama 20 kali pertemuan. Setelah sebelumnya tayang di blog pribadi, kali ini dikemas dalam bentuk buku setelah melewati proses tambal sulam di beberapa bagian. Termasuk di dalamnya pengubahan urutan tulisan sehingga kumpulan cerita menjadi satu kesatuan utuh yang saling terkait satu sama lain.
Bagian pertama menyajikan sehimpun cerita tentang kepenulisan. Terkait jurus, tips, dan teknik menulis diubah sedemikian rupa menjadi cerita fiksi yang alurnya enak diikuti. Bagian kedua mengupas tuntas seluk-beluk penerbitan indi dan mayor. Mulai dari proses pengiriman hingga naskah diterima dan diterbitkan dikupas tuntas melalui serangkaian kejadian yang berisi pengetahuan. Sementara bagian ketiga merupakan kumpulan cerita yang menguraikan kisah sukses narasumber dalam berkolaborasi dengan salah satu tokoh penerima apresiasi literasi atas inovasinya di masa pandemi Cendekia Cipta Perdana dari PGRI, yaitu Profesor Richardus Eko Indrajit. Proses awal hingga akhirnya naskah bisa terbit di penerbit mayor ditulis apik dengan tanpa menghilangkan esensi materi yang disampaikan.