Terus terang omjay sedih tidak bisa bersama kawan-kawan Tim Pengembang Organisasi Profesi, karena terpapar virus corona yang semakin marajalela di dunia. Hari ini semakin bertambah banyak orang yang postif covid-19. Hari ini tembus sampai 8000 orang. Beritanya dapat dibaca di https://www.liputan6.com/news/read/4424612/kasus-baru-covid-19-tembus-8000-dalam-sehari-papua-tertinggi?utm_source=BD&utm_medium=Partnership&utm_campaign=yahoo&yptr=yahoo.
Jaga kesehatan, ikuti aturan protokol kesehatan dan istirahat yang cukup. Senang melihat keceriaan teman-teman terutama Mr. Klimis. Maaf belum bisa bergabung. Tapi spiritnya sampai. Salam hangat untuk semua terutama miss Elina, begitulah pak Catur ikut menuliskan pesannya di WA Group.
Ada pesan dari orang bijak yang saya baca dari Kementrian PMK. "Orang yang tidak dapat mengubah pikirannya, maka orang tersebut tidak akan mengubah apapun". Semoga kita bukan termasuk orang yang seperti itu. Aamiin.
Berikut ini saya copas salah satu kata pengantarnya. Semoga dapat memotivasi pembaca kompasiana.com untuk menulis dan menerbitkan bukunya.
Kata Pengantar Guru Blogger Indonesia
Untuk Buku JEJAK JEMARI DI MASA PANDEMI Karya ibu Apriati Ningsih, S.Pd
Malam ini saya tak bisa tidur. Ibu Kanjeng mengingatkan saya untuk membuat kata pengantar buku Jejak Jemari di Masa Pandemi. Sebuah buku karya emas yang dituliskan oleh ibu Apriyanti Ningsih, S.Pd. Seorang guru tangguh berhati cahaya.
Saat isolasi mandiri seperti sekarang ini, saya menghadapi 2 dilema. Satu sisi saya senang tidak kemana-kemana, tapi di sisi yang lain saya merasa terpenjara, karena tak bisa kemana-mana seperti biasanya. Saya tak bisa berkelana lagi dari satu kota, ke kota lainnya.
Virus Corona telah menyerang tubuh tambun ini dan hasil swab menunjukkan positif Covid-19. Saya tak boleh kalah dan pasrah melawan virus corona. Oleh karena itu saya akan terus berkarya untuk memotivasi para guru Indonesia. Terutama untuk para guru yang sedang belajar menulis dan menerbitkan bukunya.
Membaca buku karya ibu Apriyanti Ningsih ini membuat saya termotivasi untuk ikut meninggalkan jejak jemari di masa pandemi ini. Setiap hari saya menulis dari kisah nyata yang dialami, lalu membagikannya kepada mereka yang senang membaca. Buku baru saya terbitkan dengan harapan dapat membantu kawan-kawan guru dalam pembelajaran jarak jauh. Kegiatan PJJ tak lagi membosankan peserta didik. Sebab guru tahu cara mengajar secara online.
Orang pandai menulis karena banyak membaca dan berlatih menulis setiap hari. Tiada hari tanpa membaca dan menulis. Perbendaharaan kata akan semakin bertambah kalau kita banyak membaca. Kita tak akan kehabisan ide dalam menulis. Sebab banyak kata-kata tersembunyi di dalam alam pikiran kita. Dengan menulis saya melupakan penyakit dan berusaha untuk sembuh. Virus corona harus dilawan dengan menyebarkan virus menulis di kalangan guru Indonesia. Mereka harus menjadi orang yang sukses dalam dunia tulis menulis.