Wah keren sekali, tahun lalu saya sudah merasakan dapat hadiah dari kemdikbud dengan mengikuti kursus singkat belajar STEM di China University of Mining Technology (CUMT) selama 21 hari. Kalau tahun depan diajak lagi oleh kemdikbud, tentu saya sangat senang sekali.
Gladi bersih kali ini tidak lama. Kami hanya menyaksikan saja jalannya upacara bendera dan HGN secara virtual. Panitia HGN meminta kami untuk berpakaian adat. Tapi saya belum punya dan belum sempat sewa karena masih isolasi mandiri. Kemungkinan saya akan pakai batik PGRI saja. Batik kebanggaan kami anggota PGRI.
Tadi iseng-iseng membaca blognya ibu Isminatun. Alhamdulillah ada bocoran pidato mendikbud, Nadiem Makarin untuk Hari Guru Nasional (HGN). Mohon izin saya copas supaya dapat dibaca oleh kawan-kawan pembaca kompasiana.com.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.
Bapak dan Ibu guru yang saya cintai dan saya banggakan,
Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2020 ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini kita memperingati Hart Guru Nasional dalam situasi pandemi Covid-19. Sistem pendidikan dimana saja, di seluruh dunia, terkena dampak langsung.
Sekolah-sekolah pun sementara harus ditutup. Data UNESCO Â mencatat lebih dari 90% atau di atas 1,3 miliar populasi siswa global harus belajar dari rumah. Hampir satu generasi di dunia terganggu pendidikannya.
Akibat pandemi pula, jutaan pendidik dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah.
Hal ini dilakukan agar kita bisa menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memutus rantai penularannya. Sebagai manusia biasa, situasi sulit ini kadang kala membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak berdaya.