Beberapa hari ini kita diramaikan dengan adanya berita akan dihapuskannya mata pelajaran sejarah dalam kurikulum. Tentu saja terjadi pro dan kontra di mana-mana. Ada yang mendukung dan ada yang menolak.Â
Saya sendiri mendukung perjuangan kawan kawan guru sejarah di sekolah dan juga para dosen di perguruan tinggi. Dulu saya dan kawan-kawan guru TIK merasakan hal yang sama ketika mata pelajaran TIK benar-benar dihapus dalam kurikulum 2013 dan digantikan dengan mata pelajaran baru yang bernama prakarya.Â
Tentu saya akan menolak dengan tegas penghapusan mata pelajaran sejarah dalam kurikulum, sebab peserta didik kita harus mengetahui sejarah bangsa dan dunia. Sehingga kejadian di masa lampau tidak terulang lagi di masa depan.
Mereka yang muda harus belajar dari sejarah perjuangan bangsanya. Juga sejarah prjuangan bangsa lainnya di dunia. Kita akan masuk pada satu titik tatkala sertifikasi sudah tidak berbasis jam dan tidak berbasis mapel karena konten pelajaran sudah tematik integratif (STEAM) .
Pada titik itulah keberadaan asosiasi yang basisnya mapel akan Diuji dan Teruji.
Kurikulum 2021 akan MENYENGAT banyak pihak, benarkah ?
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membuat mata pelajaran sejarah menjadi tidak wajib dipelajari siswa SMA dan sederajat.Â
Di kelas 10, sejarah digabung dengan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Sementara Bagi kelas 11 dan 12 mata pelajaran sejarah hanya masuk dalam kelompok peminatan yang tak bersifat wajib.
Hal itu tertuang dalam rencana penyederhanaan kurikulum yang akan diterapkan Maret 2021. CNNIndonesia.com memperoleh file sosialisasi Kemendikbud tentang penyederhanaan kurikulum dan asesmen nasional.
Dalam file tersebut dijelaskan bahwa mata pelajaran sejarah Indonesia tidak lagi menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa SMA/sederajat kelas 10. Melainkan digabung di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Padahal, dalam kurikulum 2013 yang diterapkan selama ini, mata pelajaran Sejarah Indonesia harus dipelajari dan terpisah dari mata pelajaran lainnya.