1. TOPOGRAFI WILAYAH NTT YANG CUKUP LUAS DAN TERDIRI DARI DAERAH KEPULAUAN, DENGAN TIDAK ADA FASILITAS INTERNET, ANDROID MENYULITKAN GURU DAN SISWA Â UNTUK PROSES PJJ,Â
2. SUNGGUH BANGGA DENGAN LITBANG KPK Â DAPAT MENYIAPKAN WAKTU UNTUK MENDENGAR KELUHAN GURU, UNTUK ITU MOHON KPK LITBANG, DENGAN PGRI HARUS SELARAS, BERKAITAN DENGAN SINGKRONISASI DATA. Â DEMIKIAN DAN TERIMAKASIH.
Berbagai masalah Pendidikan terkait kurikulum, akses, mutu guru, mutu layanan, dan dinamika akses internet PJJ menjadi alasan betapa POP ini belum berpihak pada kondisi kekinian, dan sebaiknya POP dialihkan dananya untuk kegiatan yang jauh lebih dibutuhkan. PGRI tetap memutuskan untuk tidak bergabung di POP Kemdikbud.Â
Tujuannya bagus untuk meningkatkan kompetensi guru dan pada ujungnya mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi setelah dikaji lebih mendalam, program ini harus dievaluasi dengan baik oleh kemdikbud.
Setelah ikut berdiskusi dengan KPK, saya menjadi paham kenapa PGRI mengundurkan diri, karena PGRI mempunyai tanggungjawab moral, dan hal ini menjadi keputusan bulat dari 34 Provinsi di Pengurus PGRI. Sebab pendidikan adalah kegiatan yang sangat esensial di negeri ini. Sehingga tidak menjadi persoalan-persoalan baru dalam bidang pendidikan.
 PGRI tetap mendukung program pemerintah dan akan selalu memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan. Salut dengan KPK yang mau mendengarkan jeritan hati para guru yang tergabung di PGRI.
Hari ini saya belajar, dan bagus sekali alasan mundurnya PGRI, dan kita jadi belajar bagaimana menentukan sikap yang benar untuk dikaji lebih mendalam oleh KPK yang menjaga marwah transparansi dan akuntabilitas.Â
Khususnya dalam bidang keuangan negara. Di dalam acara ILC TV-One kan sudah disampaikan oleh para pakar pendidikan, sebaiknya Nadiem Makarim mau mendengarkan.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay