Semalam saya ketiduran. Langsung masuk ke dunia impian. Tidur nyenyak tanpa beban. Untunglah masih bisa bertemu Tuhan. Di malam sunyi sendirian. Melapor pada Tuhan tentang apa yang sudah dilakukan.
Lelah sekali hari ini sampai lupa kalau wa group masih dikunci. Kuliah perdana guru menulis dibuka semalam dengan ceria sekali. Dari pukul 19.00 sampai 21.00 WIB malam hari.
Untunglah kami bekerja dalam sebuah tim yang solid. Bu Aam Nurhasanah menjadi moderator dan bunda kanjeng menjadi narasumber di wa group belajar menulis gel. 15. Banyak guru yang bertanya tentang proses menulis.
Seharian ikut test toefl di kampus UNJ membuat saya lelah. Apalagi setelah itu diminta membuat makalah untuk calon kepala sekolah. Sementara pagi hari sempat mampir ke makam ayah dan bunda di Pondok Malaka yang cerah.
Menjadi pemimpin sekolah itu berat. Saya baca tugas kepala sekolah di permendikbud nomor 6 tahun 2018. Saya bertanya dalam hati. Apakah saya bisa memimpin sekolah?
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018. Mengacu pada Pasal 15 Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, dinyatakan bahwa Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:
- Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
- Beban kerja Kepala Sekolah bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan.
- Dalam hal terjadi kekurangan guru pada satuan pendidikan, Kepala Sekolah dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan agar proses pembelajaran atau pembimbingan tetap berlangsung pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
- Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan, tugas pembelajaran atau pembimbingan tersebut merupakan tugas tambahan di luar tu gas pokoknya.
- Beban kerja bagi kepala sekolah yang ditempatkan di SILN selain melaksanakan beban kerja juga melaksanakan promosi kebudayaan Indonesia.
Sedikit demi sedikit saya membuat slide presentasi makalah. Semoga dapat menjadi sumbangan pemikiran buat sekolah.
Pagi ini saya terbangun dari mimpi. Langsung ambil wudhu dan sholat tahajud. Saya bertemu Allah di malam sunyi.
Usai sholat saya baca satu persatu pesan di wa. Paling banyak pesan siswa. Mereka lapor sudah mengerjakan tugasnya. Saya langsung meluncur ke blog mereka.
Bila mata lelah tidur adalah obatnya. Jangan dipaksa karena tubuh perlu istirahat dari dunia nyata.
Pagi ini mulai beraktivitas kembali. Satu demi satu pesan wa terbaca banyak sekali. Tibalah menulis di wa group rumah virus literasi.
Ketiduran membuat saya instrospeksi diri. Jangan paksakan diri bila tubuh tak kuat lagi. Istirahat yang cukup adalah obat yang mujarab sekali.
Seorang kawan dari Nusa Tenggara Timur berkomentar di WA Group guru menulis gelombang 7. Selamat pagi pak Wijaya. Benar. Jangan paksakan tubuh ketika kita makin bertambah umur sekalipun minat dan niat rasanya terus memberi dorongan. Sukma kita bergejolak tapi raga biasanya tak lagi dapat diajak. Salam Sehat.
Benar sekali Om Jay. Kesehatan tak tenilai harganya. Apalagi setelah kita sakit, kita akan lebih menghargai mahalnya kesehatan. Tetap semangat untuk sehat ya Om.
Saya setiap hari juga berjuang untuk sehat. Setiap pagi hari, selalu bersyukur masih diberi umur panjang. Dulu pernah divonis dokter umur sy tdk lama lagi. Tp sy lbh percaya bahwa Allah akan memberikan umur panjang, dan terbukti smp sekarang
Salam Blogger Persahabatan
Omjay, Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Sekelumit KALIMAT BIJAK
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
Orang yang tidur tidak akan tahu kalau dirinya sedang bermimpi kecuali setelah bangun, begitu juga orang yang lupa (lalai) akan akhirat tidak akan tahu kalau dirinya sedang menyia-nyiakan amal akhirat, kecuali setelah datangnya kematian.
Ya Allah jangan jadikan kami orang-orang pelupa (lalai)”.
(Syaikh Sami al-Musaithir)
🍁🍄🌱🌿🆔☘🍄🍁
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H