Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Labschool dalam Menyiapkan dan Menerjemahkan Sistem Pendidikan di Era Digital

22 Juli 2020   21:31 Diperbarui: 22 Juli 2020   21:30 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas pemimpin adalah memastikan bahwa semua elemen dalam sistem sekolah siap sedia untuk mewujudkannya. Hal ini menuntut keterlibatan dalam perubahan, sistem pemenuhan anggaran yang berkelanjutan, pembuatan berbagai kebijakan yang mendukung, untuk kemudian menciptakan siklus dalam berinovasi demi peningkatan mutu yang berkelanjutan (Leslie Wilson, 2013). 

Saling bersinergi dngan pimpinan badan pengelola sekolah (BPS) labschool di bawah yayasan pembina Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Sebagai sekolah yang dikelola dan dikembangkan oleh UNJ, tentu kepala sekolah harus terus berkomunikasi dengan baik dan menjalin keharmonisan dalam menyiapkan dan menerjemahkan sistem pendidikan di Era Digital.

Perubahan dalam bidang pendidikan menuntut pemimpin untuk: 

  1. Memahami berbagai sumber pengetahuan baik berdasarkan penelitian dan atau teori di balik perubahan yang diusulkan, serta mampu mengomunikasikannya secara persuasif kepada guru dan pemangku kepentingan lainnya; 
  2. Menginspirasi dalam memberi keyakinan bahwa perubahan yang diusulkan dapat menghasilkan hasil yang luar biasa dan yang sepadan dengan upaya yang dikeluarkan; 
  3. Memahami bagaimana perubahan yang diajukan akan memengaruhi kurikulum, pengajaran, dan penilaian, serta mampu mengimplementasikan dalam berbagai perubahan; 
  4. Mampu memantau hasil dan menyesuaikan dengan apa yang diperlukan untuk terus meningkatkan hasil program (Robert Marzano, 2012).

Keempat hal di atas, saya dapatkan dari acuan penulisan artikel kepala sekolah labschool 2020. Hal ini membuat saya lebih memahami perubahan dalam bidang pendidikan yang harus dikuasai seorang pemimpin. Sekolah berbasis riset yang menghasilkan karya untuk kemajuan pendidikan tentu harus didukung dengan kurikulum hidup yang bernama guru. Kepala sekolah harus mampu memantau kinerja guru dengan baik.

Sebagai pengingat, tujuan akhir dari sekolah tentu adalah kompetensi peserta didik. Adapun cakupan kompetensi yang dituntut Abad 21 mencakup: 

  1. Pendidikan karakter (ciri dan atribut pribadi seperti tanggung jawab, ketekunan, dan empati); 
  2. Kewarganegaraan (pengetahuan tentang isu-isu global, rasa hormat terhadap budaya lain, keterlibatan dalam isu kemanusiaan dan lingkungan); 
  3. Komunikasi: kemampuan berkomunikasi secara efektif dan aktif mendengarkan pendidk; 
  4. Pemikiran kritis, pemecahan masalah dan membuat keputusan yang efektif; 
  5. Kolaborasi: bekerja dalam tim, belajar dari dan berkontribusi pada pembelajaran orang lain dan berkolaborasi dengan beragam individu; dan 
  6. Kreativitas dan imajinasi: mempertimbangkan dan mengejar ide-ide baru, dapat memimpin orang lain dan berwirausaha. 

Secara khusus tema yang dapat dikembangkan dalam artikel adalah "membangun labschool menjadi center for excellence dalam menghadapi tantangan global dan memasuki era disruptif". Adapun tema yang dapat dikembangkan dalam artikel adalah: 

  1. Transformasi sistem pendidikan Labschool yang menjawab tantangan kecakapan Abad 21; 
  2. Tantangan Labschool dalam menyiapkan dan menerjemahkan sistem pendidikan di Era Digital; 
  3. Strategi dan Inovasi Sekolah Labschool dalam mempersiapkan peserta didik yang siap untuk bersaing sebagai pekerja profesional di Abad 21; 
  4. Tantangan Labschool menjawab standarisasi Global Education Reform (GERM) yang memokuskan pada standarisasi pada beberapa subjek: literasi dan numerasi yang diteskan pada PISA, TIMSS and PIRL. 

Dari keempat sub tema di atas, tema nomor kedua sangat menarik perhatian saya untuk menuliskannya secara panjang lebar dalam tulisan ini. Hal ini akan saya gali lebih dalam sehingga menghasilkan pemikiran yang dapat diimplementasikan untuk kemajuan Labschool di masa depan. Pembelajaran jarak jauh yang sudah kita lakukan saat ini harus terus kita evaluasi sehingga berdampak postif bagi peserta didik kita.


C. Tantangan Labschool dalam menyiapkan dan menerjemahkan sistem pendidikan di Era Digital.

Ada banyak tantangan yang akan dihadapi Labschool dalam membenahi sistem pendidikan di Indonesia. Walaupun sudah berpengalaman dari tahun 1968 dalam mengelola sekolah, Labschool diharapkan mampu melakukan inovasi baru di bidang pendidikan. Sekolah laboratorium yang dulu digagas oleh IKIP Jakarta dan bersama IKIP lainnya di seluruh Indonesia harus mulai berbenah diri dan mulai melakukan analisis SWOT. Apa yang dimaksud dengan analisis SWOT? 

Pengertian Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.Dengan begitu Labschool akan mampu mengukur dirinya dalam menterjemahkan sistem pendidikan di era digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun