Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kata Pengantar Buku Unlimited Teacher Karya: Epong

12 Juli 2020   15:59 Diperbarui: 12 Juli 2020   15:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Pengantar Guru Blogger Indonesia
Wijaya Kusumah S Pd, M Pd (Omjay)
Blogger Nasional dan Penulis Buku Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah

Seharian ini saya melumat habis buku karya ibu Epong. Judulnya Unilimited teacher. Sebuah catatan perjalanan dari gurumu yang tak sempurna. Sebuah kisah nyata seorang guru yang ingin bangsanya maju di bidang pendidikan.

Kisahnya dimulai dari beliau mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar. Begitu hebat daya ingatnya. Beliau menceritakan pengalamannya dengan guru-guru terbaik Indonesia. Saya merasakan perjalanan bu Epong dalam menuntut ilmu yang tak terhingga. Bila anda membaca buku ini sampai habis, maka anda akan menjadi tahu mengapa kita harus menjadi guru yang tak terhingga. Guru yang senantiasa belajar sepanjang hayat demi mencapai kesempurnaan hidup.

Tentu kita masih ingat ketika sekolah di Sekolah Menengah Atas. Kita yakini bersama bahwa tidak semua dari kita dapat mencerna semua mata pelajaran dengan baik. Dan masa ujian berubah menjadi hal menakutkan di sekolah. Kita takut akan nilai-nilai yang kita dapatkan dalam ijazah dibawah standar, kita takut jika nilai itu menjadi memalukan kedua orang tua. Karena ijazah kita adalah selembar kertas yang menjadi barang tukar bagi kampus, beasiswa, pekerjaan maupun pertanyaan dari sejumlah orang kepo di masyarakat.

Kita selalu membayangkan usaha selama tiga tahun belajar di sekolah dan kita hanya dinilai dari angka yang tertera di ijazah. Kita tidak bisa menutup mata, bahwa ada usaha-usaha illegal yang terjadi selama ujian nasional berlangsung. Ada saja siswa yang membeli kunci jawaban ujian saat itu. Ada salah seorang teman yang menawari membeli kunci jawaban dengan berpatungan dimana kunci jawaban itu di hargai 1 juta. Kisah ini diceritakan dengan gaya bertutur yang apik oleh ibu Epong.

Namun nyatanya keimanan hanyalah sebatas dibibir, kita mulai goyah tatkala cobaan menghantam kita, kita ragu apakah kita bisa melangkah lebih jauh, kita takut jika kita akan terjatuh atau justru lupa bahwa setiap langkah yang kita jejaki adalah atas TakdirNya. Allahmu tidaklah kerdil, dia juga tidak buta dan tuli. Yang tidak tahu kesulitan hambanya. Allahmu hanya mau engkau lebih yakin kepadaNya, hingga terbuktilah keimanan tidak hanya sekedar di dada. Kalimat ini begitu mengena dalam buku ini dan saya berharap anda dapat menemukan kalimat berisi lainnya dari buku Ibu epong yang inspiratif ini.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Epong, Penulis buku Unilimited teacher/dokpri
Epong, Penulis buku Unilimited teacher/dokpri
Teruslah berlari, jangan berhenti dan lalu kembali. Jangan pernah takut apa yang ada di depan sana. Karena masa depan hanyalah diketahui Oleh-Nya, Tugasmu hanya Bertakwa, menjalani segala perintah-nya dan melakukan yang terbaik dari apa yang sanggup engkau kerjakan. Selanjutnya biarlah Allah yang bekerja. Tugasmu hanyalah percaya, jika takdir tidak sesuai dengan keinginamu, karena Allah tahu apa yang terbaik untukmu. Maka jangan mencemaskan apa yang tidak kamu ketahui di depan sana. 

Epong, Penulis Buku UNLIMITED TEACHER (Catatan perjalanan dari gurumu yang tak sempurna)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun