Menulis kisah nyata di kompasiana sudah saya lakukan bertahun-tahun. Dari mulai kompasiana berdiri hingga saat ini. Saya senang bisa menuliskan kisah nyata saya di blog kompasiana. Sebuah blog keroyokan yang dikelola secara profesional oleh kompas group. Dari menulis di kompasiana ini sudah diterbitkan beberapa buku. Salah satu bukunya adalah blogger ternama.
Saya termasuk guru yang harus banyak bersyukur. Saat pandemi virus Corona merajalela, saya masih bisa berkomunikasi dengan guru dan peserta didik. Akses internet cepat di rumah sangat membantu saya dalam belajar dan mengajar dari rumah. Kisah nyata itu saya tuliskan di blog pribadai saya di wijayalabs.blogspot.com.
Ktika saya menonton wawancara mendikbud dengan guru dan murid inspiratif, saya menulis kisah nyatanya. Menarik sekali percakapan mas menteri dengan para guru dan murid yang terpilih. Mereka terpilih dari ribuan surat untuk mas menteri Nadiem Makarim. Ikut menonton kisah mereka, dan mendengar isi surat mereka, panitia surat untuk mendikbud memang tak salah pilih. Mereka memang sosok yang menginspirasi. Anda bisa melihat rekamannya di youtube.com. wijayalabs.wordpress.com.
Setiap kegiatan yang kita lakukan dapat dituliskan di kompasiana.com. Menulis kisah nyata itu lebih mudah dan mengalir begitu saja. Kita menjadi belajar menulis. Belajar menulis itu berat, belajar menulis itu susah. apalagi menerbitkan buku. Hal itu saya dapatkan infonya dari banyak guru di Indonesia. Saya ingin berbagi ilmu tanpa harus bertemu. Kita bisa bertatap muka dalam dunia maya. Saya mulai bertanya dalam hati. Apa bisa ya belajar Menulis Cuma lewat WA Group?
Dalam refleksi hasil perjalanan saya keliling Indonesia menunjukkan hal itu. Sudah lebih dari 55 kota saya jelajahi, hasilnya sama saja. Guru kesulitan dalam menulis dan menerbitkan buku. Sehingga wajar banyak dari mereka yang mentok di golongan IV A bagi guru PNS. mereka juga sudah malas melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Saya mencoba diskusi dengan kawan-kawan komunitas sejuta guru ngeblog (KSGN), Wow alhamdulilah mereka mendukung dan siap menjadi nara sumbernya. Saya juga menghubungi bapak ketua Ikatan guru TIK PGRI, pak Bambang Susetiyanto agar sertfikat belajar menulis gratis ditandatangi oleh beliau karena organisasi kami sudah terdaftar dengan nama komunitas guru tik dan kkpi serta berbadan hukum dan lolos sebagai guru penggerak di kemdikbud.
Kalau ada buku bagus, saya suka posting videonya di youtube.com/wijayalabs. Buku yang saya baca tentang self driving karya pak Rhenald Kasali. Bagus isi bukunya dan membuat pembaca akhirnya menentukan pilihannya. Mau jadi supir atau penumpang? Itu tergantung kita sendiri yang menentukannya.
Menulis kisah nyata di kompasiana memang asyik. Semoga dapat terus saya lakukan di sela-sela kesibukan.
Salam Blogger Persahabatan
Guru Blogger Indonesia
Blog wijayalabs.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H