Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Kreatif

25 Januari 2020   02:31 Diperbarui: 25 Januari 2020   18:12 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. DISRUPTIVE. Perubahan bersifat memaksa. Aplikasi Ruang Guru misalnya ia bukan mengantikan peran guru. Aplikasi tsb hanya menggantikan guru yg malas, yg mabuk akan status PNS namun malas belajar kembali, guru yg bahagia mengajar sekedar nya saja apalagi ditunjang oleh kepsek yg cuek .

2. INCREMENTAL. Mungkin tafsirannya adalah perubahan yg terstruktur, melibatkan semua pihak, didokumentasikan dan dirayakan saat ada perubahan/perbaikan sekecil apapun itu. Open minded terhadap kesalahan. Menjadikan kesalahan sebagai batu lompatan.

Lalu Pak Agus memulai cerita mengenai Google. Sebagai perusahaan mereka punya rasio 80:20.

Artinya 80 persen waktu karyawan nya digunakan utk mengerjakan tugas  atau pekerjaan wajibnya. Sementara 20 persen digunakan utk bereksperimen yang difasilitasi oleh perusahaan dgn memberikan kesempatan utk berpresentasi di depan petinggi perusahaan.

Karyawan yang inovasi nya dipandang berharga akan diberi pembiayaan.
Pada saat pemaparan materi berlangsung peserta langsung aktif bertanya dan menanggapi, berikut petikan Tanya jawab peserta dan narasumber:

1. Peserta dengan id Haryenti191017:
Tadi pak agus bilang kesalahan dlm memahami inovasi itu sebagai teknologi, Saya memahami nya memang seperti itu karena sesuai dengan tuntutan zaman milineal, kata orang 4.0,
Tanggapan Narasumber : Terima kasih atas tanggapannya.
Cakupan inovasi cukup luas, dan memang benar bahwa generasi saat ini menyukai teknologi. Saat yang sama guru bisa menggabungkan keduanya misalnya dengan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dahulu baru dicari apakah ada teknologi yang bisa mendukung. Misalnya guru yang berinovasi membuat siswanya rajin dan menjadi pandai menulis kemudian belajar cara membuat blog untuk kelasnya. Agar tulisan siswanya bisa dibaca lebih luas audiens nya. Jadi mesti aspek pedagogik dahulu baru teknologi

Peserta dengan id Haryenti191017:
Saya ngajar aqidah akhlak MTs, kira-kira apa contoh inovasi yang bisa saya terapkan di sekolah terkait dengan bidang studi yang saya ampu pak?

Tanggapan Narasumber : Ide mengenai inovasi datang dari masalah yg terjadi. Sebuah solusi pemecahan masalah hanya bisa disebut inovatif bila:

1. Memberikan solusi
2. Berbiaya murah
3. Mudah ditiru
4. Gampang dilacak bukti perubahannya

Peserta dengan id Haryenti191017: Terkait dengan masalah yg saya alami ketika siswa saya ajak diskusi, mereka tidak mampu mengeluarkan pendapat dan tidak punya keberanian.

Tanggapan Narasumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun