Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Niat Berkurban Kuat

12 Agustus 2019   12:01 Diperbarui: 12 Agustus 2019   12:18 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini sebuah kisah nyata. Kisah sepasang suami istri yang mempunyai niat kuat untuk ikut berqurban tahun ini. Tidak ditambah, tidak dikurangi. Kisah biasa biasa saja. Semoga menjadi pemebelajaran dan motivasi bagi pembaca yang ingin berqurban.


Suatu hari istri saya menyampaikan info kepada saya sebagai suaminya.

"Ayah mamah sudah daftarkan nama ayah untuk ikut qurban sapi. "

Mata saya terbelalak. Kaget dan bingung. Sebab uangnya dari mana?

"Emang mamah sudah punya uang untuk ikut berqurban tahun ini?" Tanya saya.

Istri saya pun tersenyum." Kalau niat kita kuat, pasti akan terwujud." Begitulah istri saya memberikan motivasinya.

Hari berganti hari. Belum juga ada rezeki untuk berqurban sapi. Sudah 6 orang membayar patungan sapinya. Tinggal nama saya saja yang belum membayarnya.

Saya berdoa kepada Allah agar diberikan rezeki yang tak terduga datangnya. Istripun demikian.

Sampai suatu ketika istri menyampaikan kabar gembira.

"Alhamdulillah ayah. Mamah dapat arisan. Ayah tinggal cari uang sejuta lagi."

Sayapun berusaha menjemput rezeki. Pergi subuh pulang isya. Berusaha mencari tambahan rezeki untuk bisa berqurban tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun