Minggu, 24 Maret 2019 adalah hari terakhir kami berada di negara china. Banyak pesan dan kesan kami selama berada di negara panda ini. Pagi hari kami sudah harus siap di lobby hotel. Pukul 05.00 pagi kami sudah kumpul untuk berangkat pulang kembali ke Indonesia.
Kali ini kami naik kereta api cepat. Setelah semuanya kumpul, kami diberikan snack sarapan pagi oleh panitia. Mis Mona membagikannya kepada kami. Ada roti, susu, dan dua buah telor. Alhamdulillah dapat mengganjal perut ini dalam perjalanan menuju stasiun kereta api di kota Xuzhou.Â
Dari kampus, kami naik dua bus kampus yang sudah disiapkan oleh kampus CUMT, tempat kami kursus singkat selama di China. Kami juga diantar oleh para pendamping kami sampai stasiun kereta. Mereka membantu kami mencarikan pooter. Petugas yang bantu membawa koper kami rata-rata wanita. Biayanya 5 yuan per orang.
Alhamdulillah semua barang bawaan bisa masuk kereta api cepat. Ini pengalaman pertama saya naik kereta api cepat china. Jadi perjalanan ini sungguh berkesan buat saya. Waktunya seperti kita naik kereta parahiyangan Jakarta Bandung. Bahkan lebih cepat waktunya. Dalam waktu hanya 2 jam, kita sudah sampai Nanjing dan kemudian naik kereta berikutnya menuju bandara Nanjing. Kalau naik bus bisa 6 jam.
Sebenarnya enak sekali naik kereta api cepat. Namun sayangnya, banyak sekali barang bawaan kami, sehingga 20 menit sebelumnya kami sudah harus siap-siap membawa barang bawaan kami ke dekat pintu keluar. Sebab kereta berhenti tidak lama waktunya. Hanya dikasih waktu 2 menit.
Untunglah kawan-kawan saling bekerjasamana dan para pemandu kami dari kampus ikut membawa koper bawaan kami. Saya sendiri membawa 2 koper dan 2 tas besar. Kalau tidak dibantu mereka, mungkin tas saya akan ketinggalan masuk kereta.
Naik turun tangga bawa koper meskipun ada tangga berjalan, repot juga. Saya mengalami kesulitan kalau harus membawa 4 tas sekaligus. Untunglah Mr Barman dan Mr pateson serta pemandu lainnya membantu kami yang banyak membawa barang bawaan sampai bandara.
Naik kereta memang enak dan cepat sampainya daripada naik bus. Tapi, kita harus siaga dan tidak boleh tertidur, karena kami membawa barang bawaan yang berat-berat kopernya. Enaknya naik bus, meskipun jauh kita tidak perlu repot-repot lagi bawa tas koper ke sana kemari.
Memang ada plus minusnya. Saya merasakannya dengan riang gembira. Sebab ini baru pertama kalinya saya naik kereta api cepat di negara china. Semoga pembangunan kereta api cepat Jakarta bandung segera selesai. Aamiin.
Tiba di bandara kami langsung masukkan barang ke bagasi. Saya kelebihan 4 kilogram. Untunglah ada pak Hamzah yang berbaik hati membawa tas saya, sehingga jumlah kiloan saya hanya 26 kg saja. Terima kasih pak hamdan, anda sungguh baik sekali. Kalau saya tidak menitipkan barang maka saya akan terkena 400 yuan. Lumayan juga biayanya.