Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Ke-21 Belajar di Negara China

23 Maret 2019   17:02 Diperbarui: 30 April 2019   18:30 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru belajar ke china

Sabtu, 23 Maret 2019, adalah hari ke-21 kami berada di negara china. Sarapan pagi tidak seramai biasanya. Teman-teman masih di Beijing sebagian. Kami masih menunggu waktu untuk pulang ke Indonesia. Rencananya hari minggu pagi, tanggal 24 Maret 2019 kami keluar dari kampus China University of Mining and Technology (CUMT).

Kami beres-beres barang dan mencoba atur koper agar cukup 30 kg. Namun apa daya lebih dari 30 kg saya hitung. Saya kelebihan 4 kg dan akan terkena biaya tambahan 400 yuan (sekitar 800.000) untuk tambahan biaya di bagasi pesawat. Sementara barang yang saya bawa ke kabin ada sekitar 7 kg. Itupun sudah saya atur-atur dan bongkar pasang koper bersama pak Hartono, teman sekamar omjay. Tadinya malah kelebihan 39 kg. hahaha.

Ternyata banyak juga barang bawaan omjay. Sudah beranak pinak kopernya. Tadi pagi masih belanja lagi. Takut ada kawan di Indonesia belum kebagian oleh-oleh. Tak apalah lebih sedikit bayar bagasi pesawat terbang, asalkan kawan-kawan bisa bahagia mendapatkan oleh-oleh. Biar bagaimana saya berterima kasih kepada kawan-kawan yang sudah mendoakan kami selama berada di sini. Alhamdulillah kami semua sehat wal afiat.

Setelah berolahraga di tempat tidur, saya diajak pak Hartono ke pasar tradisional. Di sana kami membeli telor asin dan ikan teri goreng. Buat cemilan kami di kamar. Setelah itu kami mampir ke toko kelontong yang menjual oleh-oleh China. 

Puas juga belanja hari ini meskipun bakalan nambah lagi isi koper. Maklumlah banyak yang harus dibagi. Saya membeli lagi oleh-oleh dari china. Harganya murah dan tidak mahal. Semoga semuanya kebagian. Aamiin.

Dari pasar tradisional, kami jalan-jalan mengelilingi kota Xuzhou. Kemudian kami mampir untuk membeli makanan di Mall Lotus. Di sana ketemu Miss Mona, Pendamping kami yang cantik. Beliau selalu setia menemani kami selama di Negara China. Sayangnya saya lupa untuk minta foto Bersama. Dari kemarin ingin sekali foto Bersama berdua dengannya. Hahaha.

Kami beli roti dan snack untuk persiapan di perjalanan besok. Dulu waktu berangkat, kami lupa tidak bawa cemilan, jadi terasa banget lapernya. Mau beli di jalan takut makanannya tidak halal. Kalau sudah tahu halal, barulah kita membelinya. Sekalian praktik Bahasa mandarin sama orang china di mall.

Di dekat pasar tradisional, kami berhenti sejenak menikmati angin sepoi-sepok dan Udara dingin 13 derajat di depan perumahan. Ada bangku Panjang disediakan buat mereka yang ingin beristirahat dan menikmati pemandangan kota. Kami duduk di sana sekitar 15 menit lamanya.  Lalu sambal eh sambil membuka pesan di wa group yang belum dibaca.

Pulang dari praktik Bahasa mandarin di mall lotus, kami kembali ke penginapan kampus CUMT. Orang sini menyebutnya dormitory. Selagi asyik berjalan, pak Sarno telepon. Beliau menanyakan makan siang di mana hari ini. Saya jawab, makan siangnya di kedai muslim setiap Sabtu dan Minggu. Sebab selama liburan, restoran di penginapan tidak menyiapkan makan siang dan makan malam. Jadi kami harus beli sendiri untuk makannya.

Untungnya, makan nasi di kampus CUMT ini tidak mahal. Nasi 1 yuan saja, lauknya tergantung pilihan kita. Kalau daging ayam biasanya 6 yuan, Daging sapi 7 yuan, dan sayuran 3 yuan. Jadi kita sudah makan enak dengan biaya murah. Ada semangkuk sup gratis disediakan oleh pihak kedai. Banyak mahasiswa yang datang ke tempat ini karena murah di saat jam makan.

Kami berhenti sejenak di depan apartemen kampus CUMT. Saya tidak kuat kakinya. Rasanya ada yang sakit sebelah kiri. Maklumlah saya jarang sekali berjalan kaki. Selama di China, saya rutin berjalan kaki setiap hari. Baru sekarang kaki terasa sakit sekali.

Perjalanan kami lanjutkan lagi. Rasanya kaki sudah agak enakan. Sampai kamar langsung ganti pakaian dan kemas-kemas berang untuk dibawa besok pagi. Timbangan barang nambah lagi. Saya serahkan saja pada Ilahi Robbi. Rezeki bisa dicari, tetapi kawan yang abadi, senasib dan sepenanggungan sulit dicari. Beli oleh-oleh buat kawan-kawan di Indonesia menjadi kebahagian tersendiri.

Akhirnya, semua barang bawaan sudah di dalam koper. Ibu Zalna Fitri mengumumkan di we chat, kalau ada yang perlu tas bawaan, bisa menghubunginya di kamar 3303. Saya pun langsung meluncur mengambil tasnya. Alhamdulillah, barang bawaan omjay bisa masuk semuanya. Tinggal nanti dibagi ada yang dibagasi dan ada yang di kabin pesawat. Semoga ada yang jatahnya kurang dari 30 kg. Aamiin.

Selama 21 hari belajar di negara China, banyak pengalaman berharga omjay dapatkan. Orang China banyak yang jujur dan ramah. Contohnya saat kami belanja sepatu. Harga sepatunya murah hanya 2 yuan. ketika omjay mau bayar, penjaga toko mengatakan bahwa nomor sepatunya tidak sama. Mereka minta omjay menunggu untuk mereka ganti.

Wah jujur sekali mereka. Padahal saya tidak tahu kalau sepatu tersebut berbeda nomornya karena sepintas nomornya sama. Kami juga mendapatkan keramahan dari seorang wanita cantik penjual boneka. Pedagang wanita ini sangat ramah melayani pembelinya. Saat itu kami menawar boneka panda, dan wanita cantik ini memberikan kami harga murah. Harga turun dari harga 25 Yuan menjadi 18 yuan. Lalu begitu juga dengan dompetnya. dari harga 25 yuan menjadi 15 yuan saja. Hahaha padahal harganya sudah dituliskan, dan kami tawar tidak marah.

Berbeda sekali sewaktu saya berada di tempat wisata Qufu. Saya hanya pegang saja cangkir teh. Pedagang itu maksa saya untuk membelinya. Akhirnya saya tawar dari harga 85 Yuan ke 11 Yuan. Alhamdulilah masih bisa ditawar dan dia mau asalkan membeli 4 buah menjadi 44 Yuan.

Begitulah pengalaman omjay selama berada di negara China. Pengalaman lainnya menyusul kalau sudah ingat lagi. Maklumlah sudah mulai menua, sehingga mudah sekali lupa. Itulah mengapa omjay menulis setiap hari.  Dengan begitu banyak pengalaman terdokumentasi.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Blog http://wijayalabs.com

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun