Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Kesebelas Belajar di Negara China

13 Maret 2019   20:08 Diperbarui: 26 Maret 2019   21:17 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 13 Maret 2019, tak terasa kami sudah berada di hari kesebelas di negara china. Pagi ini tak begitu dingin seperti biasanya. Saya pakai jaket tipis saja. Baru saya beli kemarin dengan harga 39 yuan. Murah sekali harganya. Kalau dirupiahkan sekitar Rp. 78.000. Biasanya saya beli lebih dari Rp.200.000,-, karena ukuran 6L sangat jarang ada dijual orang di pasar.

Dengan jaket baru itu saya begitu pede sarapan pagi. Namun ternyata tubuh saya tak kuat menahan hawa dingin pagi ini. Saya pun ambil jaket tebal yang saya beli di mall lotus 69 yuan. Harga-harga barang di negara china memang murah. Asalkan tahu tempatnya dan pandai tawar menawar, maka harga murahpun kita dapatkan. 

Buat kawan-kawan yang tidak bisa menawar harga barang, sebaiknya beli di toko sebelah yang sudah ada daftar harganya saja. Supaya tidak tertipu dengan pedagang toko pasar tradisional yang terkadang membuka harga tinggi. Pedagangnya sangat pintar cari untung.

Di luar saya foto-foto pakai tongsis baru. Banyak banget yang minta difoto bareng. Jadilah kita ramai-ramai berfoto ria mengguanakan tongsis.

Usai makan pagi, kami diajak ke sebuah tempat. Suasananya china kuno. Ada air yang terus menerus mengalir. Pemandangannya sangat indah. Orang-orang kota yang ingin ngopi dan ngeteh dengan santai, akan pergi ke tempat ini. Budaya chinanya kental banget. Kami diajak ke suasana budaya china tempo dulu.

Kami juga diajak ke sebuah ruangan untuk minum teh di cangkir kecil. Kemudian kami dibagikan bahan-bahan untuk membuat boneka panda yang lucu. Saya tak pandai membuatnya. Begitu jadi sangat kocak. Beda jauh dari contoh yang dipamerkan pelatih pembuat kerajinan tangan.

Setelah membuat boneka, kami diajari membuat bunga dari kertas. Kalau berhasil bikinnya, akan sangat bagus bentuknya. Tapi kalau tidak berhasil, bentuknya malah jadi tidak karuan. Saya sendiri jadinya malah kacau bentuknya. Kertas yang saya gunting, malah jadi bentuk seperti akar pohon yang tidak beraturan bentuknya, hahahaha.

Saat selesai kegiatan, peserta dikasih plastik transparant. Hasil karya kami boleh dibawa pulang. 

Kami ke ruang depan acara kegiatan. Di sana sudah menunggu petugas pakaian daerah. Satu persatu peserta dipakaikan baju pakaian adat china. Peserta menjadi orang china beneran pakai baju itu. Buat yang cowok dapat pasangan pengantin wanita. Jadi bisa seperti pasangan suami istri. Buat yang ibu-ibu belum ada pasangannya. Jadi harus pinter cari pasangannya sendiri.

Mereka yang kreatif dalam mengambil foto, hasilnya bagus-bagus. Harus pintar juga mengambil gaya agar fotonya enak dipandang mata. Pelatih keterampilan memberikan kami gaya berfoto bangsawan china. Rasanya gagah dan cantik kami semua berpakaian adat china.

Kami juga disuguhi makanan kecil. Kue-kue kecil dan buah jeruk dan strowberry disediakan tuan rumah. Saya tertarik dengan permen kacangnya. Semuanya halal dimakan oleh kita. Semoga ada di mall Lotus. Buat oleh-oleh makanan china ke Indonesia.

Setelah selesai foto-foto, datang rombongan kedua. Mereka baru saja dari jalan-jalan ke danau Yun Long Like yang posisinya ada di depan tempat acara. Kami ingin sekali jalan-jalan ke sana, tapi sayang waktunya tidak cukup. Waktu makan siang telah tiba, dan kami diminta untuk kembali ke penginapan.

Sampai penginapan, kami langsung menyerbu makanan. Perut sudah terasa lapar. Begitu melihat makanan lezat di depan mata, kami langsung antri seperti bebek berbaris, dan menunggu giliran. Tertib dan semua kebagian. Sehabis makan, semua peserta pelatihan kursus singkat diminta untuk mengembalikan nampan makanan ke petugas dormitory yang siap sedia melayani kami dengan baik. 

Panitia memberikan info lewat we chat. Kami diberikan waktu bebas. Saya dan teman sekamar pak hartono, lasngsung menggunakan waktu tersebut untuk sholat, dan beristirahat di kamar. Rencana setelah tidur siang, kami mau mencari souvenir di pasar tradisional china. Katanya harganya murah-murah.

Kami tertidur nyenyak di kamar 2310. Bangun-bangun sudah pukul 16.00 waktu setempat. Kami langsung mandi dan siap jalan-jalan sore di luar kampus CUMT.

Sampailah kami di laur kampus dengan jalan pintas. Kali ini kami sudah mulai tahu jalan pintas keluar kampus CUMT. Kalau sebelumnya, kami lewat jalan memutar, sehingga terasa jauh dari penginapan.

Di pasar tradisional kami mulai mencari barang atau souvenir. Sudah jalan kaki cukup jauh, belum juga ditemukan tempatnya. Saya coba cari di google dengan keyword souvenir china, tapi tidak bisa. Akhirnya kami cari saja pelan-pelan sambil berjalan-jalan melihat orang berjualan di sepanjang jalan.

Kami mampir di toko obat. Pak Sri Hartono gatal-gatal badannya. Kami beli obat salep di toko itu. Harganya 36 yuan. Cukup mahal juga, dan kami beli satu. Kalau cocok di kulit, dan gatalnya hilang, saya mau juga beli satu lagi.

Setelah membeli obat gatal, kami balik lagi ke jalan yang kami lalui, harapannya bias beli souvenir. Saya mampir ke took buah dulu, kami beli pisang seharga 9 yuan. ternyata kualitas pisangnya lebih bagus di lotus. Pisang di all lotus besar-besar dan rasanya jauh lebih manis daripada beli di pinggir jalan.

Kami jalan kaki sambal lirik kanan dan kiri. Lalu kami melihat sebuah toka kelontong. Penasaran juga lihat isinya. Setelah masuk ke dalam, kami temukan berbagai macam souvenir. Rata-rata harganya 2 yuan. Saya beli cangkir mungil dan gantungan kunci sampai kaos kaki seharga masing-masing 2 yuan. Saya juga beli tempat meletakkan ponsel di meja dan sendok kecil buat ngopi. Total barang yang saya beli cuma 36 yuan saja. Murah banget!

Benar juga pesan ibu Elvrina yang jadi narsum pembekalan kami di Jakarta. Harga barang di china murah-murah. Pasti kalian akan tergoda untuk belanja. Saat makan malam, kami temuai teman-teman yang belanja, ada yang beli koper cuma 150 yuan. Kalau di Indonesia bias di atas Rp.500.000 harganya. Ibu-ibu saya lihat sangat bahagia, karena barang yang dibeli sangat murah harganya.

Saya sendiri sengaja memamerkan barang yang saya beli di meja makan. Teman-teman banyak yang tanya harga barangnya. Kata mereka murah-murah dan ada yang minta diantar ke tempat penjualnya. Wah jadi tour gate dadakan nih besok, hahaha.

Jadi teringat dengan pak Hamzah, sekarang ini beliau diminta mengantar ibu-ibu belanja di pasar shou market. Pasti banyak ibu-ibu yang bahagia malam ini, karena barang yang mereka inginkan dapat terbeli dengan harga murah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat. Kami kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Saya sendiri langsung sholat dan kemuadian bersiap diri menulis laporan jurnal harian dan menulis online di kompasiana.com. Saya mulai mengingat kembali apa-apa yang sudah kami dapatkan hari ini.

Pengalaman Belajar yang kami dapatkan adalah, kami menjadi tahu cara membuat kerajinan tangan dari berbagai bahan, baik dari kertas maupun bahan bahan lainnya. Membuat boneka panda dan bunga adalah hasil karya kami hari ini. Jadi ingat mata pelajaran prakarya yang ada dalam kurikulum 2013. Selama 2 tahun saya diminta mengajar mata pelajaran ini, karena TIK dihapuskan dalam kurikulum 2013.

Materi yang telah dipahami hari ini adalah kami menjadi tahu cara membuat boneka panda yang lucu dengan bahan dari plastisin, sehingga bias dibuat berbagai bentuk yang kita inginkan, lalu membuat Bunga dari bahan kertas dengan cara menggunting lipatannya secara zigzag. Kalau guntingnya benar, maka akan didapatkan bunga yang bagus bentuknya.

Materi yang belum dipahami dengan menyebutkan alasan dan kendalanya yaitu kami belum bagus dalam membuat boneka panda yang lucu, perlu latihan setiap hari dan juga harus banyak latihan membuat bunga dari bahan kertas. Kami belum terampil cara mengguntingnya dan perlu diajari lebih lanjut.

Usaha dan cara untuk mengatasi hal ini adalah kami banyak bertanya kepada peserta yang telah berhasil membuatnya dan minta diajari cara bikinnya, dan alhamdulilah berhasil membuat boneka panda yang lucu dan bunga kertas yang cantic dan menarik.

Upaya pengayaan kami lakukan dengan membuatnya dalam bentuk lain. Seperti saya, membuat boneka panda yang dikasih topi. Ada juga yang membuat anak panda yang lucu. Kegiatan kami hari ini, kami posting di blog kompasiana.com/wijayalabs dan blog http://wijayalabs.com dengan harapan akan banyak netizen yang memberikan masukan melalui komentarnya.

Demikianlah kegiatan kami di hari kesebelas selama berada di negara china. Semoga hari esok kami dapatkan kegiatan yang lebih seru lagi. Sampai jumpa di cerita omjay berikutnya. Semoga apa yang omjay tuliskan bermanfaat buat pembaca. Aamiin.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Blog http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun