Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Kedelapan Belajar di Negara China

10 Maret 2019   18:37 Diperbarui: 10 Maret 2019   20:21 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ceramah umum di universitas jiangsu china

Minggu, 10 Maret 2019, kami mengikuti kuliah ceramah umum di Universitas Jiangsu. Di tempat ini kami bertemu kembali dengan kawan-kawan guru dan pengawas serta kepala sekolah yang kuliah di tempat ini. Saat pembukaan acara program guru ke luar negeri, kami bertemu di gedung ini.

Materi yang disampaikan dalam ceramah umum kali ini adalah Ten Issues Concerning Development of Higher Vocational Education in China yang disampaikan oleh Yuan Jingyu, Ph.D, Deputy Director of Education Department of Jiangsu Provinsial Government.

Sepuluh masalah mengenai pengembangan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi ini menjadi isu penting di berbagai negara. Termasuk juga China sebagai negara besar di dunia.

Sebenarnya, masalah Pendidikan di negara china tidak begitu beda dengan negara Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang jauh lebih besar dari Indonesia, China memperbaiki sedikit demi sedikit pendidikannya.

Pendidikan tinggi di China dimulai dengan berdirinya universitas negeri pertama di tahun 1896. Sampai berdirinya Republik Rakyat Cina pada tahun 1949, pendidikan tinggi China dikembangkan sebagian besar sesuai dengan model universitas Barat. Setelah titik awal dalam sejarah China, pendidikan Cina memotong hubungan dengan dunia Barat dan menyesuaikan diri dengan model universitas yang lebih mirip dengan bekas Uni Soviet. Ini berarti rekonstruksi pendidikan tinggi pada awal tahun 1950an. Selama masa ini, universitas yang lebih besar dan lebih komprehensif dipecah menjadi institusi khusus yang lebih kecil seperti universitas teknik, perguruan tinggi pertanian, perguruan tinggi medis dan lembaga perkeretaapian. 

Setelah reorganisasi tahun 1950-an, universitas-universitas di China sejak tahun 1990-an kembali ke model yang lebih barat dengan sekolah yang lebih besar dan pendidikan yang lebih umum. Terlepas dari perubahan yang terus berlanjut ini, masih umum, dengan spesialisasi yang sangat tinggi dalam sistem pendidikan Tiongkok. 

Sistem pendidikan Tiongkok didasarkan pada struktur seleksi elit, di mana nilai ujian masuk universitas nasional menentukan nasib Anda (setidaknya di sistem negara). Persentase populasi perguruan tinggi China di pendidikan tinggi telah meningkat dari 1,4% pada tahun 1978 menjadi sekitar 20% di tahun 2005. Setiap tahun 450.000 mahasiswa teknik lulus dari perguruan tinggi, 50.000 lulusan dengan gelar magister, dan 8.000 lulusan doctor.

Saya mendengarkan kembali presentasi Mr. Yuan Jingyu. Lulusan Pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi sudah bias menyerap tenaga kerja china. Sekolah di TK 3 tahu, SD dan SMP 9 tahun, SMA dan SMK 3 tahun. Hampir sama dengan di Indonesia. 

China memperbaiki lulisannya dengan keterampilan vokasional yang siap kerja dan selalu bekerja sama dengan dunia industry. Selain itu China juga bekerjasama dengan universitas lainnya di negara lain dan membuka cabangnya di setiap negara. Bahkan china menyiapkan beasiswa untuk mahasiswa yang bias Bahasa mandarin dan Bahasa Inggris.

JURNAL HARIAN (HARI 8)

Hari/Tanggal : Minggu / 10 Maret 2019

Kegiatan/Materi : Development Vocational Education in Jiangsu University

Narasumber : Yuan Jingyu, Ph. D

JURNAL BELAJAR

Pengalaman Belajar

1. Mendengarkan ceramah dari nara sumber tentang pendidikan vokasional atau kejuruan di China

2. Tanya jawab tentang isu pendidikan

3. Mengenal lebih jauh pendidikan di negara china, khususnya pendidikan kejuruan.

Materi yang telah dipahami

1. Sejarah pendidikan vokasional di Jiangsu dari dinasti Ching sampai jaman modern.

2. Jenjang pendidikan di China

3. Gaya pengembangan sekolah vokasi

4. Empat tantangan pengembangan sekolah vokasi

5. Tantangan universitas

6. Arah pengembangan pendidikan vokasi.

7. Karakter pendidikan vokasi di China

8. Universitas Jiangsu menjadi model dan tulang punggung di China

9. Karakter pimpinan di universitas

10. Kerjasama dengan universitas lain di dunia

Materi yang belum dipahami dengan menyebutkan alasan dan kendalanya

Materi:

1. Visi misi pendidikan vokasi di Jiangsu

2. Ada 10 isu pendidikan vokasi di China

3. Strategi pembelajaran vokasi di Jiangsu

Alasan dan Kendala:

1. Belum ada penjelasan dan waktu yang diberikan untuk bertanya sangat singkat.

2. Informasi yang ada di web kurang lengkap

Usaha dan cara untuk mengatasi

1. Mencari informasi tentang pendidikan vokasi di China

2. Mencari informasi tentang metode dan strategi pembelajaran vokasi di China

Upaya pengayaan

Mencari informasi lebih jauh tentang pendidikan china di internet dan mempelajari slide demi slide yang diberikan nara sumber di universitas Jiangsu.

Infonya bisa dibaca di blog http://wijayalabs.com atau http://kompasiana.com/wijayalabs

Pendidikan vokasional atau keterampilan menjadi focus Pendidikan di china untuk menyiapkan tenaga kerja. Nara sumber memutrakan sebuah vido atau film pendek. Jangan menilai ikan dari kemampuannya memanjat pohon, karena seumur hidupnya dia akan merasa bodoh dan tak berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun