Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjaga Shalat Berjamaah

30 Januari 2019   08:26 Diperbarui: 30 Januari 2019   09:14 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga sholat berjamaah.
Apa yang paling sulit di di dunia ini?  jawabannya menjaga sholat berjamaah.

Mengapa?

Hal ini yang sulit dilakukan bagi saya yang bekerja di ibu kota jakarta. Belum bisa full melaksanakan sholat 5 waktu secara berjamaah.

Subuh masih bisa berjamaah.  Tapi terasa dikejar macet. Lewat dari jam 5.30 maka jangan harap jalanan lancar menuju jakarta.

Beginilah bila tempat kerja antar kota antar provinsi. Dari bekasi jawa barat sampai rawamangun dki jakarta. Perlu perhitungan waktu agar tak terlambat sampai sekolah.

Sholat dhuhur sampai ashar aman. Sholat berjamaah dilaksanakan tepat waktu bersama anak anak sekolah.  Sholat sunah bisa dikerjakan tanpa tergesa gesa. Aman dan tentram.

Sholat maghrib agak sulit. Macet jakarta luar biasa. Saya lebih baik sholat maghrib di sekolah daripada mepet waktunya sampai rumah.

Anak saya sekolah di tempat saya.  Pergi pulang selalu bareng.  Bila ada rapat sekolah,  saya minta duluan pulang.  Berlian pulang naik grab atau gojek. Lumayan ongkosnya. Lima puluh ribu sampai tempat yang dituju.

Kalau anak pulang duluan,  maka saya sholat isya di sekolah.  Rasanya damai di hati.  Dari subuh hingga isya bisa sholat berjamaah.

Namun sayang tidak bisa setiap hari. Kemacetan jakarta jadi kambing hitam.  Padahal itu bisa disiasati kalau bisa ajak anak saya mampir dulu di masjid. Tapi seringkali anak saya tidak mau.  Maklum semua anak saya wanita.  Jadilah kami sholat di rumah saja.

Seorang kawan menyarankan.  Solusinya beli rumah baru dekat sekolah.  Mohon doanya uang terkumpul. Harga rumah di jakarta sudah selangit.    Apa mungkin bisa terbeli dengan gaji seorang guru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun