Tulisan adalah pencerminan dari diri kita sendiri. Bila kita sering bertanya kepada ahlinya, dan mau terus belajar serta dikritik, maka tulisan kita pun akan semakin baik. Ketika tulisan kita semakin baik, maka rasa malu dan benci menjadi bangga. Jika kita kuat dan sabar, maka sedikit demi sedikit tulisan kita akan menjadi. Jadi berusahalah untuk tak membenci tulisan kita sendiri.Â
Berusahalah untuk memberikan apresiasi terhadap tulisan kita sendiri. Lebih baik tulisan kita jelek hasil karya sendiri, daripada tulisan bagus ternyata copy dan paste tulisan orang lain. Sayangilah tulisan kita sendiri. Bila saat ini masih belum baik, pasti suatu saat akan lebih baik. Jadi, ubahlah paradigma kita untuk segera menyayangi dan menyukai tulisan kita sendiri. Rasa benci perlahan-lahan akan menjadi benar-benar cinta seiring dengan proses yang kita lalui.
Poin 27 "Menulis Itu Sebuah Kebutuhan "
 Menulis adalah kegiatan yang harus terus dilakukan. Rahasianya adalah membaca. Harus ada komitmen dalam diri sendiri untuk mulai menulis dan terus menerus menulis. Jangan biarkan diri kita terlena oleh ketakutan yang tak beralasan. Keberanian harus dibangun, dan jadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan. Maka jiwa dan raga kita pun akan dengan sendirinya bergerak untuk membuat sebuah tulisan yang bermakna, dan membuat orang tertarik untuk membacanya.Â
Ketika jiwa dan raga kita telah menyatu, maka akan dihasilkan tulisan yang bermutu. Menulis dapat kita lakukan kapan saja dan dimana saja. Boleh dilakukan sebelum tidur atau setelah bangun tidur. Intinya adalah kita mampu menulis setiap hari. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Tak ada seorang penulis pun di dunia ini yang bagus kualitas tulisannya tanpa melalui tanpa proses membaca.
Poin 28 " Menulis Itu Mengalir Saja"
Lima syarat yang perlu dimiliki seorang yang ingin dapat menggunakan gaya "creative non-fiction" yaitu : punya rasa ingin tahu yang tinggi dan ketekunan, ingin membagi tulisannya ke siapa saja, dirinya dilibatkan dengan materi yang ditulisnya, resourcefulness (suka membaca, melihat, dan mendengar banyak hal), punya kemampuan mendongeng ( menjadi storyteller). Tak banyak orang yang memiliki kemampuan  menulis juga kemampuan berbicara. Perlu belajar dan latihan terus menerus sebab ini bukanlah bakat. Tapi sebuah keterampilan yang terus dilatihkan. Menulis mengalir begitu saja bila kita telah terbiasa menulis. Kita pun akan seperti mata air yang terus mengalir tak pernah henti.
Poin 29 " Kapan Sebaiknya Anda Menulis?"
 Menulis dilakukan kapan saja dan dimana saja. Inspirasi jangan ditunggu tapi digunakan saja. Semua orang bisa menulis, asalkan memiliki kemauan yang tinggi untuk berlatih menulis. Menulis bisa kapan saja anda sempat dan mau untuk menulis. Semua waktu bisa enak digunakan untuk menulis. Jadikan membaca sebagai makanan kita, dan menulis sebagai minuman kita. Sebaiknya kita menulis setelah kita melakukan proses membaca.
Poin 30 "Ketika Anda Malas Menulis "
Tiada hari tanpa menulis harus kita jadikan moto dalam hidup kita. Jangan pernah takut untuk menulis. Gunakan perasaan kita dalam menulis. Menulis haru ada feeling. Tanpa feeling menulis menjadi ak tentu arah dan bisa jadi menabrak kann kiri karena tak fokus. Gunakan feeling ketika kita malas menulis.