Dalam perjalanan dari jatibening bekasi ke Cihuni purwakarta saya tuliskan kisah ini. Di dalam bus tujuan bandung yang sepi penumpang, saya tuliskan kisah kakek membangun madrasahnya.
Dulu kakek kami adalah salah seorang pendiri al azhar kebayoran bersama almarhum buya hamka. Al azhar kini berdiri megah dengan lembaga pendidikannya dari tk hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Foto Kakek Dimjati (Ketiga dari kiri)
Nama lengkap kakek adalah Mas Ahmad Oekandi Dimjati. Meninggal di Jakarta dan dikuburkan di Purwakarta. Salah satu peninggalan kakek yang masih ada adalah madrasah. Namun kondisinya kurang terkelola dengan baik. Bangunannya harus direnovasi dan dibangun gedung baru.
Sewaktu kakek hijrah ke jakarta, pengelolaan madrasah diserahkan kepada ustadz Kurdi. Namun ustadz Kurdi dipanggil Allah. Pengelolaan madrasah diserahkan kepada masyarakat sekitar.
Kakek Dimjati kedua dari kanan
Berkat perjuangan anak anak dan cucu mao dimjati, madrasah ini akhirnya kami ambil alih dengan bantuan pejabat setempat. Sedikit demi sedikit keluarga besar kami bergotong royong membangun kembali madrasah peninggalan kakek M.A.O Dimjati.
bangunan madrasah yg terbengkalai
Ustadz ade abdul azis anak tertua almarhum ustadz kurdi diberi amanah untuk mengelola madrasah. Sementara itu 10 anak Mas Ahmad Oekandi dimjati dan cucunya ikut membantu mencari dananya. Sebagai salah satu cucunya, saya ikut terpanggil untuk mencarikan donaturnya.
ruang kelas yg belum selesai
Alhamdulillah dana pembangunan madrasah terkumpul sedikit demi sedikit. Hajah yoyoh memimpin pengumpulan dananya bersama adik adiknya. Namun malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih. Hajah yoyoh meninggal dunia sebelum mimpinya terwujud. Adik perempuannya, hajah Ita melanjutkan perjuangannya.
Sudah 3 orang anak M.A.O Dimjati dipanggil Allah. Pertama MA Syamsudin. Kedua MA Achmad Abdullah dan ketiga Nyi Mas Yoyoh. Ketujuh anak anak MAO Dimjati yang masih hidup beserta cucunya bermusyawarah di purwakarta. Kami sepakat untuk terus melanjutkan pembangunan madrasah peninggalan kakek dimjati. Mereka yang masih hidup adalah bi neneng, teh ita, teh neng, teh titi, om oi, om cecep, dan om dadang.
Setahu saya kakek almarhum dimjati memili 10 orang anak yaitu:
1. Nyi Mas Halimatusa'diah
2. Mas Achmad Abdullah.
3. Mas Achmad, Syamsudin .
4. Â Nyi Mas Yoyoh Solehah.
5. Â Mas Achmad Hanafi.
6. H. Mas Achmad Komarudin.
7. Nyi Mas, Komariyah.
8. Hj. Nyi Mas. Ita Siti Robia'h.
9. Nyi Mas. Siti Fatimah.
10. Cepi Sadak.
Lihat Sosbud Selengkapnya