Semakin panjang perjalanan sebuah kebijakan maka akan semakin diketahui arahnya benar atau salah. Tugas menteri adalah meluruskan kebijakan yg kurang tepat. Perlu keberaniaan untuk membetulkannya.
Ada hal yang sangat mengagetkan saya. Beliau bertanya tentang masalah tik. Bagi saya ini sebuah surprise bahwa beliau sebenarnya memikirkan ttg kebijakan tik. Khususnya peran guru tik dari mata pelajaran menjadi bimbingan. Beliau ingin tdk ada guru tik yg dirugikan.
Beliau bercerita bahwa menentukan sebuah kebijakan itu seperti belajar menembak. Posisinya harus tepat dan terukur agar tepat sasaran tembak.
Tentu kita banyak belajar dari negara lain yg sdh maju dunia pendidikannya dan pak muhadjir sadar betul harus tepat dalam mengeluarkan kebijakan.
Minimal menteri yang akan menggantikannya nanti sudah paham apa yg harus dilakukan. Sebab beliau saat ini bertugas tinggal 1 tahun lagi.
Fasilitas sekolah yg kurang, peran guru dan kepala sekolah menjadi bagian penting yang beliau sampaikan dalam lokakarya kami. Kalau ada videonya nanti akan saya bagikan ke kawan kawan melalui youtube.com.
Sistem pendidikan nasional tidak boleh melengceng dari teori teori pendidikan. Kastalisasi dihilangkan dan perlu afirmasi buat mereka yang tdk berdaya.
Sebenarnya saya sdh tuliskan point point penting yg disampaikan pak muhadjir. Niatnya akan saya tuliskan kembali dan  dibagikan kepada pembaca semuanya.
Namun sayang sekali. Tulisan saya seperti dokter yg menuliskan resep obat. Saya sendiri yang menulisnya tidak bisa membaca tepat. Mirip kayak ceker ayam hahahaha.
Intinya adalah mendikbud ingin pendidikan Indonesia maju dan dikelola dengan baik. Oleh karena itu regulasi yg keluar diharapkan sesuai dengan apa yg diharapkan. Kalau belum pas tentu harus disampaikan supaya arahnya menjadi tepat dan sampai ke tujuan.
Begitu saja dulu. Nanti saya lanjutkan lagi. Lokakarya akan mulai lagi. Pak Gilang yg jadi panitia sudah memegang kendali acara. Lokakarya guru smp labschool jakarta akan dimulai lagi.