Hidup suami istri harus saling melengkapi agar rezeki datang bertubi tubi. Seperti mata air yang tak pernah habis diambil airnya. Rezeki berupa harta terkumpul menjadi harta warisan untuk anak dan cucu.
Orang tua akan mewariskan harta kepada anak anaknya. Harta dikumpulkan dari rezeki yang datang dalam keluarga. Ada rezeki anak dan istri serta suami. Semuanya terkumpul menjadi rezeki suami istri dan harta keluarga.
Ketika ortu tiada, harta warisan akan dibagi. Semua anak mendapatkan bagiannya. Ikuti ajaran agama tentang cara pembagiannya.
Ini sebuah kisah nyata. Adik almarhum ibu mendapatkan warisan keluarga paling banyak. Namun kini hartanya habis tak bersisa. Om saya itu tinggal di rumah kontrakan dengan penyakit yang dideritanya.
Sungguh ini merupakan pelajaran penting buat saya. Harta warisan orang tua tidak akan mampu mengangkat derajat kita. Hanya mereka yang berilmu pengetahuan yang diangkat derajatnya.
Orang tua saya tidak mewariskan harta. Namun mereka mewariskan ilmu yang bermanfaat buat anak anaknya. Ilmu itulah yang membuat kami bisa mencapai cita cita kami.
Kalu kita terlahir dari anak orang kaya belum tentu kita bisa kaya di masa tua. Mereka yang mampu menjaga dan mengembangkan harta warisan orang tua akan menuai berkah dalam hidupnya.
Cerita emak membuat saya merenung dan banyak belajar. Terkadang kisah nyata dari orang lain  membuat kita menjadi belajar dari kisah tersebut.
Lebaran hari keenam dan ketujuh ini sudah saya lewati. Hari ini sempat main ke rumah om dadang (adik bungsu ayah) di desa pesanggrahan ujung berung kota bandung.
Sempat cari cari alamat karena rumahnya sudah pindah. Namun akhirnya ketemu juga setelah tanya sana sini.
Terkadang kita lupa menyambung tali silahturahim dengan keluarga sendiri. Lebaran idul fitri ini membuat saya pergi ke sana kemari. Pergi ke rumah saudara dari almarhum ayah dan almarhumah ibu.