Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Nyata di Balik Suksesnya Rembugnas Guru TIK se-Indonesia

30 Januari 2018   20:59 Diperbarui: 31 Januari 2018   13:50 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kemarin ingin menuliskan kisah nyata dibalik suksesnya rembug nasional guru tik se indonesia. Namun pekerjaan mencerdaskan kehidupan bangsa menundanya untuk sementara. Omjay ingin bercerita sebuah kisah nyata dibalik suksesnya rembug nasional guru TIK Se-Indonesia.

Sebuah kisah nyata yang ingin saya tuliskan untuk membangunkan guru tik yang tertidur pulas. Guru tik yang tidak sadar bahwa perannya sebagai guru mata pelajaran akan digantikan dengan bimbingan tik. Hal itu sangat terasa setelah dihapuskan dalam kurikulum 2013. TIK digantikan prakarya.

Bagi mereka yang tidak tahu dibalik penghapusan tik sebagai matpel, ada matpel baru yang bernama prakarya. Selama 2 tahun saya menikmatinya. Sebab tak ada pilihan setelah tik dihapuskan dalam kurikulum setengah mentah. Menjadi guru prakarya karena keterpaksaan.

Guru tik harus diselamatkan. Sudah terlalu lama mereka dizolimi. Berbagai upaya sudah dilakukan agar tik kembali sebagai mata pelajaran. Namun belum berhasil jua tik masuk ke dalam kurikulum sebagai matpel. Perlu perjuangan yang sangat keras agar keinginan sesuai dengan harapan.

Guru tik harus bangun dari tidur panjangnya. Harus ada orang yang mau berkorban agar guru tik se-indonesia dapat bersatu dalam suka maupun duka. Kita harus seperti tubuh yang satu, bila salah satu ada yang sakit, maka kita ikut merasakannya.

Selama hampir 5 tahun kami berjuang. Belum juga ada kabar yang menggembirakan. Mulai dari rembug nasional pertama sampai kedua belum juga ada perubahan. Regulasi yang keluar masih permendikbud 68 tahun 2014 dan permendikbud 45 tahun 2015.

Berbagai seminar dan kegiatan kita gelar. Namun masih dianggap angin lalu oleh mereka yang menentukan regulasi peran guru tik. Guru tik dianggap guru bimbingan yang sama fungsinya dengan guru BK. Anehnya, guru tik harus membimbing siswa, guru dan tu. Sedangkan guru bk dan matpel lain hanya fokus kepada siswa. Seharusnya peran guru tik sesuai dengan UU Guru dan Dosen tahun 2005 pasal 1.

Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh.

Bukan berjuang namanya kalau masih memikirkan diri sendiri. Penulisan desertasi terpaksa saya tunda. Promotor dan co promotor saya hubungi. Perjuangan mengembalikan tik ke dalam kurikulum harus dilanjutkan. Sekali layar terkembang pantang surut ke belakang.

Ada 30.818 org guru tik terdaftar di dapodik. Itu artinya sudah sebanyak itu penerima sertifikasi guru tik. Tapi sayangnya hanya sedikit yang mau berbagi dan ikut berjuang. Dari donasi perjuangan didapatkan dana untuk rembug nasional guru tik se indonesia.

Kita harus optimis kegiatan berjalan lancar. Namun sayang aula gedung a tidak bisa dipakai. Kabar dari biro umum kemdikbud sungguh menyedihkan. Ruangan aula dipakai untuk acara kedinasan.

Anehnya dalam balasan surat kami hanya pinjam ruangan untuk rapat panitia otn 2017. Aneh tapi nyata. Surat jawaban tidak menyenangkan.

Laporan dari daerah akan banyak guru tik yang akan datang ke jakarta. Keinginan guru tik se indonesia sudah tidak bisa dibendung lagi.

Saya pun cari akal. Tempat acara harus segera dicarikan. Ibu Unifah ketua umupgri menawarkan aula pgri dki jakarta.

Alhamdulillah dirjen gtk kemdikbud bersedia membantu. Tempat acara di aula gedung d dapat dipakai. Sekjen gtk kemdikbus menyurati pengelola gedung. Panitia boleh menggunakan aula gedung D kemenristek dikti di lantai 2.

Terus terang ini keajaiban. Dalam kesulitan ada kemudahan. Bahkan kami mendapatkan tempat yang jauh lebih bagus dari aula gedung a kemdikbud.

Donatur terus bertambah. Sponsor berdatangan. Makan siang dan snack peserta dibantu oleh sponsor eduspek indonesia. Epson menyiapkan 3 printer epson senilai total 9 juta untuk peserta rembugnas yang beruntung.

Rembugnas guru tik dan nara sumber yang diundang datang semuanya. Mereka siap hadir mendukung perjuangan guru tik. Akhirnya, rembugnas guru tik se-indonesia berjalan lancar dan sukses.

Silahkan ditonton siaran ulangnya di  dan di .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun