Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Belajar Menulis Buku

18 September 2017   22:05 Diperbarui: 19 September 2017   11:45 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah poster dikirimkan lewat WA. Isinya mengajak guru membuat buku. Tapi sayang, guru diminta membayar uang sejumlah Rp. 250.000,-. Bagi saya ini menjadi beban buat guru, karena dana sebesar itu cukup mahal. Oleh karena itu, saya terpanggil untuk mengajak kawan-kawan guru membuat buku. Pelatihannya GRATIS lewat WA Group. Jadi dana untuk workshop bisa digunakan untuk membeli buku baru.

Kita belajar bareng buat buku dalam whatsapp group. Kita belajar menulis bareng-bareng dengan cara kolaborasi. Cara ini sudah teruji karena semua dari kita menulis dan menjadi editornya. Dana yang ada bisa digunakan untuk membeli buku. Seorang penulis harus lahap membaca. Bahkan harus rela merogoh uang saku untuk membeli buku setiap bulannya.

Semoga niat baik ini dapat terwujud dan alhamdulillah antusias kawan-kawan guru menulis sungguh luar biasa. Ada 60 orang dalam dua group WA yang siap berlatih membuat buku sendiri. Kami sengaja membaginya dalam 2 group. Jadi semangat buat buku dan semoga dapat diterbitkan oleh penerbit buku. Mohon doanya. Aamiin.

Berikut ini hasil dari resume mereka yang dikirimkan mereka via email omjay sbb:

RESUME PERTEMUAN PERTAMA BELAJAR MENULIS BUKU
Senin, 18 September 2017

  • *Semua guru bisa menulis dan menerbitkan buku asal tahu cara caranya.
  • *Sebelum menulis harus tahu dahulu tujuan dari menulis
  • *Budaya literasi atau menulis akan tercipta saat kita bisa berkolaborasi dengan sesama guru sebagai editornya, saling bekerja sama, jika dicemooh sing legowoo...tetap menulis dan tetap semangat
  • *Kita harus mengasah jiwa marketing agar tulisan layak "dijual"
  • *Menulis itu sebuah proses, jadi harus sabarrrr, dari sabar menjadi sukses, tidak bisa instant karena menulis adalah buah karya dari fikiran kita. Harus dimulai dari rencana yang matang dari proses yang berjalan berkesinambungan, jadi ada pembukaan, ada isi dan ada penutup
  • *Ide harus dimulai dengan yang paling urgent
  • *Menulis didapat dari proses membaca, semakin banyak baca buku maka perbendaharaan kata semakin luas, semakin kaya dalam menulis, semakin mudah mengeluarkan ide apa yang ingin ditulis
  • *Anggarkan sebulan 2 buku minimal anda beli buku baru
  • *Orang pede karena ada ilmunya, semakin tinggi ilmu biasanya orang akan rendah hati seperti padi
  • *Semangat menulis harus terjaga....yang terpenting niat dan action

Catatan: @arumpuri

RESUME DISKUSI TAHAP 1

Nama: Dwi Kurniasih, M.Pd
Instansi: SMP Negeri 1 Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah

Budaya menulis di kalangan guru akan tercipta bila kita semua saling berkolaborasi dan menjadi editor kawan guru lainnya. Kita saling bekerjasama, sharing and growing together. Dasar dasar menulis sebenarnya sudah kita miliki. Kita hanya harus mengasah jiwa marketing sehingga tulisan layak jual dan dinikmati publik.


Batin puas dan jiwa sehat adalah modal utama menulis untuk menambah pemasukan dan menaikkan derajat sosial. Menulis akan membuat guru meningkatkan kemampuan IQ dan ESQ. Oleh karena itu, kita harus mengenal rangkaian kerja kepenulisan. Maksudnya, menulis itu sebuah proses. Jadi harus dimulai dari kesabaran. Dari kesabaran itulah berbuah kesuksesan. Jadi tidak instan dan dimulai dari perencanaan yang matang dari sebuah proses yang berjalan terus menerus. Itulah rangkaiannya. Jadi ada pembukaan. Ada isi dan ada penutup.


Ide tulisan dimulai dari yang paling penting (urgent). Semua orang dapat menulis, tidak harus orang dari jurusan bahasa. Sistematika penulisan harus disiapkan, berupa outline atau daftar isi tulisan.


Kegiatan menulis tergantung pada tujuannya, misalnya apakah hendak menulis buku fiksi atau non fiksi. Untuk pemula, kegiatan menulis dapat dimulai dengan keunikan yang penulis miliki atau menceritakan sesuatu yang "beda" dari orang lain atau dapat menulis pengalaman pribadi (non fiksi). Keunikan itulah yang jadi marketing atau daya jual buku yang kita susun.


Jadi menulis itu didapat dari proses membaca. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin kaya kita dalam menulis. Kalau mau jadi penulis maka tidak boleh boleh pelit beli buku. Anggarkan sebulan minimal 2 buku baru.


Proses menulis buku sama dengan menulis artikel karena buku itu bisa kumpulan dari beberapa artikel. Bisa dikumpulkan dalam sebuah blog di internet.


Untuk menghilangkan ketidakpercayaan diri dalam menulis buku, kita harus selalu membaca dan membaca. Jika ada orang yang 'nyinyir' dengan tulisan kita, jadikan itu sebagai pemicu untuk membuat buku yang bermutu.

  1. Resume sesi 1
    Tanggal, 18 September 2017 dari pukul 16-20:40
    Firmansyah, S.Pd
    SMP 9 Teluk Keramat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat
    firmantebas@gmail.com
    Semua guru bisa menulis dan menerbitkan buku asal tahu caranya. yang jadi pertanyaan sekarang, apakah semua guru tahu caranya?
    Menulis itu sebuah proses yang tidak instan. Sehingga dibutuhkan kesabaran. Dari kesabaran itulah akan membuahkan kesuksesan. Kegiatan menulis dimulai dari perencanaan yang matang menuangkan ide-ide hingga berproses terus menerus. Itulah rangkaian menulis buku. Jadi ada pembukaan. Ada isi dan ada penutup
    Budaya menulis dikalangan guru akan tercipta bila kita semua saling berkolaborasi dan menjadi editor kawan guru lainnya. Kita saling bekerjasama. Sharing and growing together.
    Dengan dasar-dasar Menulis yang sudah dimiliki guru, tinggal kemauan guru mengasah jiwa marketingnya sehingga tulisan guru tersebut layak jual dan dinikmati publik.
    Manfaat kita menulis buku, yaitu Batin puas dan jiwa sehat, pemasukan bertambah dan menaikkan derajat sosial kita. Menulis akan membuat guru meningkatkan kemampuan iq dan esq. Oleh karena itu guru harus mengenal rangkaian kerja kepenulisan. Dari situ guru akan bergairah utk menulis buku.
    Semakin tinggi ilmu biasanya orang akan rendah hati seperti padi. Jadikan nyinyir orang lain sebagai pemicu untuk membuat buku yang bermutu. 
  2. Hasil resume:
    1. Budaya menulis tercipta krn adanya kolaborasi dan bekerjasama.
    2.dasar menulis dimiliki setiap guru, tp harus diasah jiwa marketingnya, xg dimulai dr kegagalan dan bangkit kembal serta pantang menyerah
    3.meningkatkan motivasi untuk menulis dgn selalu berkumpul dgn komunitas guru-guru yg hebat
    4. Kemampuan menulis ditingkatkan dgn selalu membaca dan selalu menambah koleksi buku sebagai referensi serta selalu mengunjungi toko buku atau perpustakaan
    5. Buku referensi bisa didapatkan ditoko buku, perpustakaan atau membeli buku secara online
    6. Buku yg sdh berhasil disusun, diajukan ke penerbit melalui email, meyakinkan penerbit dan siap merevisi sesuai arahan penerbit sehingga buku layak jual

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun