Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah karena ditugaskan menjadi pendamping siswa SMP Labschool Jakarta untuk berkunjung ke negara Jepang. Sebuah negara maju yang berada di benua Asia. Rasanya seperti mimpi ketika nama saya diumumkan untuk ikut berangkat bersama 3 orang guru lainnya oleh kepala sekolah. Pak Ali Chudori mengumumkan dalam rapat dewan guru bahwa ada 4 orang guru yang akan ikut ke Jepang mendampingi siswa.
Rombongan kami tahun ini cukup gemuk, dimana ada 53 orang siswa berangkat ke Jepang dengan guru pendamping 4 orang. Selama dalam perjalanan kami didampingi ibu Savitri dan ibu Ulva dari tim travel yang sudah menjadi langganan sekolah Labschool selama 4 tahun ini. Tahun ini adalah tahun keempat kami mengunjungi Jepang.
Program sekolah ini sudah berlangsung tahun sebelumnya. Namanya Nippon Challenge Program, Nihon E IKIMASHOU IV SMP Labschool Jakarta ke Osaka, Kyoto, Tarumizu, Fukuoka, Tokyo, Jepang dari tanggal 5 sampai 13 Mei 2016.
Kami berkumpul di terminal 2F bandara sukarno hatta (CGK) dan akan terbang dengan pesawat garuda indonesia GA 874 menuju bandara Haneda (HND), Tokyo Jepang. Pukul 23.00 wib tanggal 5 Mei 2016 pesawat akan terbang. Siswa yang mau berangkat sudah banyak yang hadir sebelum pukul 21.00 wib.
Nampak orang tua dengan suka cita melepas kepergian anak-anaknya di bandara. Pimpinan sekolah memberikan arahan kepada siswa untuk menjaga nama baik sekolah SMP Labschool Jakarta, dan negara Indonesia selama berada di Jepang. Petugas porter service bandara nampak dengan sigap membawa barang barang kami semua menuju bagasi pesawat.Â
Rombongan kami dibagi dalam 4 group, goup merah didampingi ibu Nisa, Group biru didampingi ibu Linda, Group hijau didampingi pak Yusuf, dan group kuning didampingi saya sendiri. Pembagian ini untuk memudahkan kami dalam memantau siswa selama di Jepang.
Selama di dalam pesawat praktis saya tidak melakukan apapun. Saya tertidur pulas, dan terbangun ketika seorang pramugari yang cantik memberikan saya makan pagi di pesawat. Enak juga masakannya, walaupun dengan menu masakan Jepang. Awalnya tidak enak di lidah rasanya, tetapi saya kuatkan hati untuk mengunyahnya. Bisa kurus saya kalau tidak makan hahaha.Â
Pramugari memberi saya minuman orange juice yang membuat mata saya merem melek karena manis asem rasanya. Di samping saya, nampak orang korea menikmati makanannya hingga tak bersisa. Bagi mereka masakan Jepang enak sekali. Tapi tidak bagi saya, lebih enak masakan padang, hehehe.
Usai makan pagi, saya melihat suasana pagi di dalam pesawat. Nampak sekali mentari pagi menyambut kedatangan kami menuju Tokyo. Saya putar film Indonesia yang berjudul bidadari terakhir di dalam pesawat. Seru juga ceritanya. Kalau kepengen tahu kisahnya putar aja di youtube.com. Kalau tak salah sudah ada trailernya.Â
Sekitar jam 6 pagi kami sampai bandara Haneda Jepang. Ada perbedaan waktu 2 jam antara kota Tokyo dan Jakarta. Jadi kalau di Tokyo jam 6 pagi, maka di Jakarta sudah jam 8 pagi. Ponsel saya nyalakan, dan ternyata sudah berganti nama menjadi provider Jepang. Ada pemberitahuan dari provider Indonesia, kalau biaya roaming per hari Rp. 79.000,-. SMS masuk banyak sekali melalui WA Group. Terutama sms dari para orang tua yang anaknya berangkat ke Jepang. Mau dijawab, rombongan sudah harus meninggalkan pesawat. Keluarlah kami dari dalam pesawat dengan seyuman termanis dari para pramugari garuda Indonesia. Kalau sudah dikasih senyuman kayak begini jadi lupa sama istri hihihi (canda aja ya! Jangan disampaikan ke istri, hehehe).
Foto foto kegiatan bisa dilihat di fb omjay