Selasa sampai Rabu, 11 sampai 12 Juli 2023 pengurus siberkreasi membantu kawan-kawan penulis buku informatika SMA. Mereka diundang ke hotel Novotel Cikini Jakarta Pusat untuk memperdalam materi informatika jenjang SMA.Â
Rencana kegiatan ini sampai esok hari supaya revisinya cepat selesai dan tidak ditunda lagi. Ibu Deswati beserta timnya sudah siap memperbaikinya secara detail dan sesuai harapan semua.
Kegiatan ini diberi nama FGD review buku dan penyusun buku informatika SMA. Kami berharap buku ini dapat dinilai oleh tim penilai buku informatika pusat kurikulum Kemdikbudristek yang sekarang sudah berganti nama di era menteri Nadiem Makarim.
Dahulu TIK dalam kurikulum 2013 dihilangkan dan diganti Matpel prakarya. Semua guru TIK saat itu berjuang untuk mengembalikannya ke dalam kurikulum. Alhamdulillah bisa masuk kembali ke dalam kurikulum merdeka dengan nama informatika. Tentu Saja dengan materi yang tidak sama dengan isi dari materi TIK.
("Rapat kurikulum di kantor Kominfo"]
Omjay sempat terkejut waktu itu mendengar perkataan salah seorang pejabat kurikulum di kemdikbud yang mengatakan bahwa kurikulum mata pelajaran TIK memenjarakan anak. Apalagi beliau mengatakan materinya hanya menghidupkan dan mematikan komputer di kelas 3 SMP. Oleh karena itu meta pelajaran TIK dihapuskan dalam kurikulum dan diganti dengan prakarya dalam kurikulum 2013.
"Materi TIK hanya bagaimana menghidupkan dan mematikan komputer", kata beliau di rekaman video yang sudah diupload di youtube. Kami gagal paham dengan perkataan pejabat Kemdikbud tersebut. Tentu saja guru TIK tak terima dan akhirnya berdemo di depan kantor Kemdikbudristek dan Alhamdulillah bisa diterima dengan baik oleh Mendikbud Anies Baswedan saat itu.
Bagi Omjay ini pelecehan sebuah profesi. Sebagai guru TIK ketika itu tidak setuju dengan pernyataan pejabat itu. Mereka sebenarnya bukan melindungi guru TIK tapi justru hendak menghabisi guru TIK di kurikulum 2013. Â
Matpel TIK sengaja dihapuskan dan diganti menjadi bimbingan TIK. Permen pahit 45 tahun 2015 akhirnya tidak akan berjalan mulus di sekolah. Terbukti banyak guru TIK yang masih terus mempermasalahkannya.
Kami melakukan diskusi di facebook group komunitas guru TIK dan KKPI. Rata-rata teman-teman guru TIK banyak yang tidak setuju dengan pernyataan beliau, dan akan bertemu langsung untuk menyampaikan klarifikasi. Sebab tidak seperti itu materi TIK.
Sampai saat ini pejabat pemerintah di era mendikbud Anies Baswedan masih tetap kekeuh bahwa TIK tidak perlu jadi mata pelajaran tersendiri. TIK cukup sebagai alat bantu pembelajaran saja dan semua guru wajib menguasai TIK.
Pemerintah mengganggap TIK cukup terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Pemerintah lupa bahwa TIK juga adalah sebuah ilmu yang harus dipelajari agar bangsa ini tidak hanya menjadi bangsa pengguna produk TIK. Materi TIK harus dipadati sesuai dengan perkembangan TIK dewasa ini.Â
Allah maha kuasa. Pandemi covid-19 datang di seluruh dunia. Orang baru merasakan betapa pentingnya TIK dikuasai siswa di seluruh Indonesia. Kita dipaksa untuk bisa belajar secara online dari rumah.Â
Kita sudah harus masuk sebagai pemain di bidang TIK, dan itu dimulai dari adanya mata pelajaran TIK dan KKPI yang terus dikembangkan materinya. Gurunya dilatih agar mampu meningkatkan kompetensinya. Pemerintah bisa melihat dari hasil UKG guru TIK. Aplikasi PMM dibuatkan guru harus merasakan betapa pentingnya berbagi ilmu dan berkomunikasi dari jarak jauh.
Semoga perjuangan guru TIK dan kkpi yang tergabung dalam komunitas guru tik dan kkpi membuahkan hasil dengan kembalinya mata pelajaran ini ke dalam struktur kurikulum nasional kita. Mohon dukungan dari semua. Save matpel TIK dan KKPI Harga mati.
Alhamdulillah pergantian menteri telah merubah struktur kurikulum menjadi kurikulum merdeka. Informatika menjadi masuk ke dalam kurikulum. Sekarang kita sedang memperkuat materinya agar bisa.dikuasai oleh semua siswa dan murid di Indonesia.
Berikut ini, videonya.
Â
Salam blogger persahabatan
Omjay
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI