Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Informatika adalah Sebuah Matpel dan Bukan Bimbingan di Kurikulum Merdeka

28 Mei 2023   06:12 Diperbarui: 28 Mei 2023   06:26 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang guru curhat di fb group kogtik.

"1 Dari 3 ruang tuk CBT / UNBK telah SIAP
sampai sampai anak anak nggak boleh menggunakan nya
‪#‎gagalfaham‬"

Guru tersebut curhat karena lab komputer tidak boleh digunakan untuk pelajaran TIK dan hanya dipakai untuk persiapan ujian nasional berbasis komputer. Tentu ini mendapatkan reaksi keras dari kami guru TIK di Indonesia.

"Justeru itu Oom .. .. .. Pelajaran TIK ngga boleh ke Lab karena Lab nya sedang dipersiapkan tuk UNBK katanya .. ."

"Lab Komputer harus bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar  mata pelajaran tik, akses internet kbm mapel lain & try out cbt dgn cara change ip setting fr static to dhcp vv. Jangan lupa pakai server moodle sbg cbt server nu/ uh, uts, uas, to nya." begitulah salah seorang guru ikut bantu menjelaskan.

Di koran kompas dituliskan:

UN Berbasis Komputer di 4.468 Sekolah

Persiapan Ujian Nasional (UN) 2016 yang dijadwalkan 4-7 April 2015 untuk jenjang SMA/SMK/MA sudah berjalan. Khusus UN berbasis komputer, 4-12 April, ujian akan dilakukan di 1.030 SMP/MTs, 1.324 SMA/MA, dan 2.114 SMK. Total sekolah yang menggunakan ujian berbasis komputer mencapai 4.468 dengan jangkauan 929.000 murid. Hal itu dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Senin (1/2), dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud Nizam menambahkan, hari ini master soal dikirim ke percetakan. 

Adapun untuk ujian perbaikan, 22 Februari-5 Maret, peserta ujian sudah bisa melihat tempat ujian. Jumlah peserta mencapai 69.690 orang. Murid yang berada di kabupaten/kota yang tak ada sekolah penyelenggara UN berbasis komputer dan UN perbaikan bisa memilih sekolah di kabupaten/kota lain terdekat. (LUK)

Mohon kemdikbud memperhatikan himbauan kami. Program bimbingan TIK kami pastikan tidak akan berjalan mulus, sebab hasil survey kami menunjukkan mayoritas guru tik menghendaki adanya mata pelajaran tik dan bukan bimbingan tik. Mohon segera kembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI dalam struktur kurikulum 2013. Save TIK dan KKPI harga mati adalah slogan kami.

Sebagian besar peserta didik menyayangkan apabila mapel tik dihilangkan dalam kurikulum, karena satu satunya pembelajaran yang efektif adalah dalam mata pelajaran yang terstruktur dan materinya bisa diberikan secara sistematik. Yuk kita sukseskan gerakan nasional kembalikan matpel tik di kurikulum 2013 dengan mengupload foto-foto siswa belajar computer disekolah masing masing melalui twitter dan media social lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun