Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dahsyatnya TIK Dalam Pembelajaran

7 Januari 2016   13:48 Diperbarui: 7 Januari 2016   13:48 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presentasi biasanya dilakukan oleh guru. Tapi sekarang dibuat oleh siswa sendiri. Ada baiknya guru membagi tugas presentasi kepada siswa. Topiknya tentu saja ditentukan oleh guru sesuai dengan lesson plannya. Membagi tugas presentasi kepada siswa akan menumbuhkan keberaniannya berbicara di muka umum.Itulah salah manfaat TIK dalam pembelajaran di kelas.

Meskipun awalnya mereka malu-malu, tapi hal ini perlu dibiasakan. Dengan dibiasakan siswa memiliki tradisi untuk berani mengemukakan pendapat dan belajar bertanggung jawab. Presentasi dapat dilakukan di ruang kelas yang telah dilengkapi dengan sebuah proyektor. Dengan begitu siswapun bisa menerapkan pembelajaran TIK melalui presentasi.Terjadi interaksi siswa dan guru. Semuanya ikut belajar dan guru sebagai fasilitatornya di kelas.

TIK sangat bermanfaat dalam pembelajaran. Keuntungannya adalah pembelajaran akan semakin kaya karena sumber pembelajaran bisa digunakan sebagai materi tambahan. Guru juga bisa lebih kaya ilmu dengan mendapatkan pembelajaran dari siswa. Guru dapat memberikan masukan sebagai evaluasi terhadap presentasi-presentasi yang telah dilakukan. Dengan demikian guru tidak perlu terlalu repot lagi menyiapkan materi karena sudah dibantu oleh presentasi-presentasi.

Data di lapangan guru masih banyak belum melek TIK. Guru masih kurang memanfaatkan perkembagan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran yang interaktif. Padahal, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat ditekankan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Inilah bukti otentik yang terjadi di sekolah-sekolah kita.

Upaya mendorong guru untuk mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam tiap pembelajaran dikembangkan organisasi guru, salah satunya lewat program Teacher Writing Camp tahun kelima yang digagas oleh Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN). Kegiatan ini telah terselenggara dari tanggal 24 sampai 26 Desember 2015. Kegiatannya sangat menarik karena diikuti oleh guru-guru dari berbagai daerah setiap tahunnya.

Sebanyak 30 orang guru TK, SD, SMP, dan SMA/SMK dari sejumlah daerah melakukan kamping atau menginap selama dua hari di Wisma Kampus UNJ Jakarta Timur. Mereka dibekali keterampilan menulis dan dimotivasi untuk membuat blog pribadi di internet. Mereka dilatih oleh para penulis hebat yang sudah menghasilkan buku-buku terbaik di Indonesia. Para penulis itu adalah Ahmad Fuadi, penulis buku novel terkenal Negeri 5 menara, ONNO W Purbo, penulis buku buku teknologi informasi, dan penulis-penulis buku lainnya seperti Ukim Komarudin dengan bukunya, Arief Rachman Guru. Juga dihadiri para motivator nasional seperti Namin AB Solihin, Sudarma, Dedi Dwitagama, dan Nurarifah Drajati. Mereka hadir untuk memberikan motivasi menulis untuk para guru yang ikut Teacher Writing Camp 5 dan pemanfaatan TIK di sekolah.

Pelatihan dilaksanakan dengan system training or trainers (TOT) agar guru-guru yang sudah mengaplikasikan TIK dapat berbagi dengan guru lain yang memulai pemanfaaran TIK. Setiap guru diminta menuliskan apa-apa yang dialaminya dan kemudian dikirimkan kepada panitia untuk dirajut menjadi sebuah buku keroyokan.

Bayu Sulistyawan, Kepala SMP Islam Mentari Indonesia Bekasi, mengatakan, guru kini menghadapi para siswa yang sudah akrab dengan internet. Karena itu, guru pun mau tidak mau harus paham TIK. Mereka harus mampu memanfaatkan TIK dengan baik.

Guru harus bisa memanfaatkan TIK sebagai alat untuk membuat pembelajaran yang efektif dan efisien, menyenangkan, dan membuat siswa dapat belajar kapan pun dan di mana pun. Itulah dahsyatnya TIK dalam pembelajaran.

 

Salam Persahabatan

Omjay

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun