Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Menulis Apa Saya Hari ini?

28 Desember 2015   21:48 Diperbarui: 28 Desember 2015   22:02 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga anda semua selalu dalam keadaan sehat, dan semoga pula anda bahagia bersama keluarga tercinta. Aamiin.

Banyak orang yang malas menulis, padahal katanya mereka juga sudah banyak membaca. Bagi saya itu ucapan lama yang tak berdasar. Orang yang suka menulis pastilah dia suka membaca, karena menulis dan membaca itu bagaikan suami istri yang tidak bisa dipisahkan atau bagaikan sepasang kekasih yang berjanji seia sekata, sehidup semati, dan senasib sepenanggungan.

Kalau kita malas menulis, pastilah kita malas membaca. Sebab penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula. Adalah bohong kalau dia jago menulis tetapi dia tak senang membaca. Kedua kegiatan itu harus dijalankan secara beriringan.

Pertanyaannya sekarang adalah kenapa kita malas menulis?

Menulis adalah sebuah pekerjaan yang dimulai dari adanya keinginan diri untuk menuangkan ide yang ada dalam alam pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Dia datang dari pemikiran yang matang karena bersentuhan dengan rasa emosional si penulisnya. Ketika emosinya tersentuh, maka akan keluarlah kalimat-kalimat indah tak tertanggungkan. Siapapun yang membaca akan terasa klepek-klepek. Sebab si penulis mampu membawa emosi para pembacanya. Pernah baca Novel tetralogi laskar pelangi karya Andrea Hirata? Bacalah! dan temukan kepandaian penulis memainkan emosi para pembacanya.

Cobalah anda perhatikan orang yang sedang jatuh cinta. Dia pasti mampu menuangkan kata-kata indah dari relung hatinya yang terdalam. Apa yang menyemangatinya menulis? Gampang. Perasaan jatuh cinta itulah yang membuatnya memiliki semangat menulis yang tinggi. Semangat jatuh cinta agar yang disukainya mengerti apa yang ada di dalam hatinya. Merasakan betapa sayangnya dia dengan kekasih hatinya. Membuat rangkaian kata yang serasa indah, dan sejuk di hati. Bahkan sayapun pernah membuat sebuah surat cinta untuk seorang gadis yang mengusik hati dan pikiran saya.

Bila anda merasakan menulis itu serasa jatuh cinta, maka anda akan menulis setiap hari. Sebab anda akan merasakan kelaparan yang amat sangat bila tak menulis. Anda akan merasakan bahwa menulis adalah sebuah kebutuhan. Kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya. Namun sebelumnya, ada proses yang harus dilalui agar tulisan anda bermakna, yaitu kegiatan membaca.

Membaca tak harus melalui buku, membaca sekarang ini bisa dari berbagai media. Adanya internet membuat kita terpuaskan membaca apa saja yang menarik hati kita. Bahkan pengalamanpun bisa menjadi bahan untuk sebuah tulisan. Pengalaman anda yang berharag hari ini bisa saja anda tuliskan.

Menulis tidak langsung sekali jadi, ia akan melalui proses yang namanya pengeditan. Di situlah penulis harus membaca dengan teliti kata perkata yang terangkaikan dalam kalimat-kalimat yang bermakna. Nampaknya anda perlu belajar mengikat makna agar anda merasakan bahwa tulisan anda memiliki makna penting di hati para pembaca. Ketika telah mampu menarik pembaca, maka di sanalah dimulainya perjuangan menulis anda.

Kita menjadi malas menulis karena diri kita telah dihantui ketakutan yang amat sangat bahwa kita tak mampu untuk menulis. Padahal untuk menulis yang paling sulit adalah memulai. Oleh karenanya agar anda tidak malas dalam menulis adalah Kemauan kuat. Lawanlah diri anda sendiri dan mulailah duduk di depan komputer lalu ketiklah beberapa kalimat tanpa mengedit. Yakinkan diri anda bahwa anda pasti bisa menulis. Menulis dengan sebuah kekuatan diri yang bernama Sugesti Power.

Sugesti power akan membuat anda menjadi percaya diri dalam menulis dan andapun merasakan bahwa menulis itu mudah. Semudah kita belajar bersepeda yang awalnya mungkin terasa susah, tetapi ketika telah biasa, semuanya terasa mudah.

Mari kita lawan rasa malas dalam diri untuk menulis dengan tekad yang membara. Lalu katakan pada diri anda sebelum tidur, sudah menulis apa saya hari ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun