Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggalakkan Budaya Menulis di Kalangan Guru

30 November 2015   23:32 Diperbarui: 30 November 2015   23:32 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya mendapatkan TOR dari mahasiswa PGSD UNS Surakarta. Sabtu 5 Desember 2015 saya diminta menjadi salah satu nara sumbernya. Adapun, isinya sebagai berikut:

TERM OF REFERENCE SEMINAR NASIONAL

 [caption caption="Buku buku karya Omjay"][/caption]

 

Pembicara : Bapak Wijaya Kusumah, M. Pd.

Pokok bahasan :

  1. Bagaimana cara mengasah dan membiasakan budaya menulis
  2. Macam-macam karya yang bisa dihasilkan dari menulis
  3. Kiat-kiat menembus media nasional
  4. Pengalaman dalam bidang kepenulisan
  5. Respon masyarakat terhadap karya tulis

 

Budaya menulis merupakan sebuah budaya yang sangat sedikit peminatnya dibandingkan budaya yang lain. Hal ini dikarenakan dibutuhkan keterampilan saat menulis seperti keterampilan mengolah kata, memilih kata (diksi) serta keterampilan dalam mengaitkan kalimat yang satu dengan yang lain. Wajar apabila sekarang ini tak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi karena malasnya mereka belajar menulis.

Selain itu, sebagai seorang calon guru sudah seharusnya kita mampu memberi contoh kepada calon peserta didik kita untuk menulis. Karena ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari menulis seperti popularitas, masukan tambahan, wawasan baru serta yang lainnya.

Disini, kami berharap Bapak Wijaya Kusumah mampu memotivasi peserta seminar untuk lebih semangat dalam menulis. Karena saat ini, menulis dijadikan sebagai syarat bagi calon guru untuk kenaikan tingkat. Selain itu, kami ingin Bapak menceritakan tentang pengalaman-pengalaman selama menjadi penulis, kendala-kendala saat menulis serta kiat-kiat dalam menembus media nasional.

Pengalaman dalam dunia kepenulisan Bapak sekiranya mampu menjadi motivasi bagi peserta seminar untuk mengikuti kiprah Bapak dalam hal menulis. Kami berharap kelak para calon guru di Indonesia akan lebih bersemangat lagi dalam menulis serta masyarakat akan memberikan respon positif terhadap seluruh hasil karya tulis para calon guru tersebut. Karena dengan menulis kita akan membaca, dengan membaca kita akan memiliki wawasan yang seluas-luasnya.

===============================

Kalau melihat TOR di atas, Ada 5 hal yang harus saya sampaikan dalam semnas tersebut, yaitu:

 

Bagaimana cara mengasah dan membiasakan budaya menulis

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya menjadikan menulis dan membaca sebagai makanan dan minuman. Bila hari ini tidak membaca dan menulis, maka saya akan terasa haus dan lapar. Hal itu tentu saja telah masuk ke dalam alam bawah sadar saya sehingga budaya menulis sudah menjadi sebuah kebiasaan. Menulis itu bukanlah berasal dari bakat, tetapi dari hasil latihan terus menerus. Kalau setiap hari belajar menulis, maka tulisan kita semakin lama semakin mengalir dan enak dibaca. Biarkan pembaca menikmati tulisan kita. Kalau tulisan bagus pastilah akan berlama-lama membaca tulisan kita. Asah tulisanmu dengan terus menerus berlatih menulis setiap hari lalu perhatikan apa yang terjadi. Keterampilan menulis didapatkan dari hasil menulis setiap hari.

 

Macam-macam karya yang bisa dihasilkan dari menulis

Banyak karya yang bisa dihasilkan dari menulis. Bisa menjadi karya bentuk fiksi dan non fiksi. Bisa juga berupa tulisan tulisan ringan di blog atau media sosial. Karya tulis ilmiah tentu menjadi karya yang harus menjadi perhatian serius mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya. Terutama mahasiswa S1 yang harus menyelesaikan skripsi. Harus banyak membaca tulisan orang lain, dengan begitu ada bahan bacaan yang menjadi santapan kita dalam menulis. Setiap bulan sekali biasanya saya membeli lebih dari satu buku baru. targetnya, dalam setahun saya bisa membuat buku baru dari hasil tulisan sendiri.

 

Kiat-kiat menembus media nasional

Saya tak memiliki kiat-kiat khusus untuk menembus media sosial. Saya hanya memperhatikan persyaratan yang diminta media tersebut. Saya sendiri masih belajar dari penulis lainnya. Hal yang paling sulit ditembus adalah koran kompas. Wow rasanya bangga banget bila tulisan kita dimuat di harian kompas. Bagi saya menulis artikel opini di koran lalu diterima oleh dewan redaksi telah menjadi kebanggaan tersendiri.

 

Pengalaman dalam bidang kepenulisan

Pengalaman saya di bidang tulis menulis juga belum terlalu banyak. Hehehe, sampai saat ini saya masih belajar menulis, walaupun sudah menerbitkan 8 buah buku. Saya masih terus memperbaiki tulisan sendiri dan belajar kepada mereka yang memang layak untuk menjadi guru kita dalam kepenulisan. Di blog kompasiana, saya banyak belajar dari para penulis lainnya. Jadi pengalaman saya masihlah sedikit dbandingkan dengan teman-teman blogger kompasiana. Diam-diam saya belajar dari tulisan mereka.

 

Respon masyarakat terhadap karya tulis

Setahu saya, respon masyarakat terhadap karya tulis sudah semakin bagus. hanya saja budaya baca belum menjadi budaya kita. Terutama budaya membaca di kalangan guru. wajarlah kalau kita kemudian harus mengampayekan terus budaya menulis di kalangan guru. Melalui acara seminas ini kita berusaha untuk saling memotivasi agar terus berkarya dalam bidang kepenulisan. Jadilah guru yang terus berkarya melalui tulisan. Sebagai masyarakat akademik tentu kita akan menulis dengan baik.

 

Demikianlah sedikit pengalaman saya dalam bidang kepenulisan. Mungkin dari pembaca akan ada yang menambahkan, terima kasih.

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun