Disini, kami berharap Bapak Wijaya Kusumah (Omjay) mampu memotivasi peserta seminar untuk lebih semangat dalam menulis. Karena saat ini, menulis dijadikan sebagai syarat bagi calon guru untuk kenaikan tingkat. Selain itu, kami ingin Bapak menceritakan tentang pengalaman-pengalaman selama menjadi penulis, kendala-kendala saat menulis serta kiat-kiat dalam menembus media nasional.
Pengalaman dalam dunia kepenulisan Bapak sekiranya mampu menjadi motivasi bagi peserta seminar untuk mengikuti kiprah Bapak dalam hal menulis. Kami berharap kelak para calon guru di Indonesia akan lebih bersemangat lagi dalam menulis serta masyarakat akan memberikan respon positif terhadap seluruh hasil karya tulis para calon guru tersebut. Karena dengan menulis kita akan membaca, dengan membaca kita akan memiliki wawasan yang seluas-luasnya.
===============================
Kalau melihat TOR di atas, Ada 5 hal yang harus saya sampaikan dalam semnas tersebut, yaitu:
Â
Bagaimana cara mengasah dan membiasakan budaya menulis
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya menjadikan menulis dan membaca sebagai makanan dan minuman. Bila hari ini tidak membaca dan menulis, maka saya akan terasa haus dan lapar.Â
Hal itu tentu saja telah masuk ke dalam alam bawah sadar saya sehingga budaya menulis sudah menjadi sebuah kebiasaan. Menulis itu bukanlah berasal dari bakat, tetapi dari hasil latihan terus menerus.Â
Kalau setiap hari belajar menulis, maka tulisan kita semakin lama semakin mengalir dan enak dibaca. Biarkan pembaca menikmati tulisan kita. Kalau tulisan bagus pastilah akan berlama-lama membaca tulisan kita. Asah tulisanmu dengan terus menerus berlatih menulis setiap hari lalu perhatikan apa yang terjadi. Keterampilan menulis didapatkan dari hasil menulis setiap hari.
Â
Macam-macam karya yang bisa dihasilkan dari menulis